Garuda Indonesia Angkut 5,42 Juta Penumpang di Kuartal 1 2024

Pesawat Garuda Indonesia (GIAA) (Dok/Ist)

JAKARTA - Garuda Indonesia Group meraih laporan kinerja untuk kuartal pertama tahun 2024 yang memuaskan. Diketahui jumlah penumpang yang diangkut oleh maskapai pelat merah tersebut mencapai 5,42 juta penumpang.

Jumlah sebanyak itu meningkat sebesar 19% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, Garuda Indonesia, maskapai utama dalam grup, berhasil mengangkut sekitar 2,42 juta penumpang, sementara Citilink, maskapai penerbangan berbiaya rendah yang merupakan bagian dari grup, menyumbang sebanyak 3 juta penumpang. 

“Kinerja operasional menunjukkan landasan kinerja yang kuat, di mana Garuda Indonesia Grup mengangkut sebanyak total 5,42 juta penumpang di sepanjang kuartal I-2024, atau meningkat sekitar 19 persen dibandingkan jumlah penumpang pada kuartal I-2023,” terang Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, di Jakarta Jumat 3 Mei 2024. 

Baca juga:

Peningkatan ini menggambarkan momentum positif pemulihan industri penerbangan nasional. Jumlah penumpang penerbangan internasional yang dioperasikan oleh Garuda Indonesia Group juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, meningkat sebesar 47,59% menjadi 536.441 penumpang. 

Hal tersebut menjadi sinyal optimis bagi Garuda Indonesia dalam menghadapi tahun 2024, menandakan pemulihan yang menjanjikan di tengah kondisi pasar yang terus berubah.

Grup Garuda Indonesia telah meluncurkan serangkaian upaya strategis untuk memperkuat kinerja operasional dan finansial. 

Upaya tersebut termasuk peningkatan frekuensi penerbangan hingga 15%, mencapai 39,7 ribu penerbangan, serta fokus intensif pada keselamatan dengan meningkatkan perawatan armada.

Memperluas Armada

Selain itu, grup ini telah memperluas armadanya dengan menambahkan 8 pesawat baru, terdiri dari 4 Boeing 737-800NG berbadan kecil, 4 Boeing 777-300ER berbadan lebar, dan Airbus 330-300. 

Target pertumbuhan angkutan sebesar 40% dari tahun sebelumnya menunjukkan ambisi yang kuat dari Garuda Indonesia Group dalam memperluas kapasitas operasionalnya.

Selain capaian tersebut, terdapat pula tantangan yang harus dihadapi, termasuk masalah rantai pasokan industri pesawat dan volatilitas nilai tukar mata uang yang dapat mempengaruhi kinerja finansial.  

“Sejumlah tantangan industri penerbangan di tahun 2024 menjadi fokus kami dalam mengakselerasikan kinerja termasuk terkait dengan supply chain pada sektor industri pesawat dan penunjangnya, volatilitas nilai tukar mata uang, hingga fluktuasi harga avtur yang kami terus mitigasi melalui berbagai pendekatan strategis pengelolaan beban usaha serta turut diseleraskan dengan optimalisasi profitabilitas”, tambah Irfan.

Meskipun demikian, Garuda Indonesia Group terus mengelola beban usaha secara strategis dan mengoptimalkan profitabilitas untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan.

Dengan upaya untuk meningkatkan kinerja dan mengatasi tantangan yang ada, Garuda Indonesia Group berusaha mencapai pemulihan yang konsisten dan optimis dalam tahun 2024.

Pemulihan ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat bagi Garuda Indonesia sendiri, tetapi juga untuk mendukung industri penerbangan nasional secara keseluruhan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 03 May 2024 

Bagikan

Related Stories