200.000 Warga Korsel Desak Hentikan Drakor Snowdrop, Dianggap Distorsi Sejarah

Senin, 20 Desember 2021 09:39 WIB

Penulis:Nila Ertina

Drama Korea Snowdrop
Drama Korea Snowdrop (ist)

Desakan penghentian drama korea atau drakor Snowdrop yang dibintangi Jung Hae-in bersama Jisoo BLACKPINK bisa dihentikan.Petisi diteken, ratusan ribu netizen pascatayang perdana, Sabtu (18/12/2021).

Drama tersebut dinilai mendistorsi sejarah Korea Selatan, petisi tersebut sebelumnya telah diajukan protes yang sama, demikian diberitakan Busan Ilbo via Naver pada Minggu (19/12)

Dalam petisi pascapenayangan perdana tersebut disebutkan  menyinggung pemeran utama perempuan yang secara keliru menyelamatkan mata-mata dari gerakan pro-demokrasi. Mata-mata tersebut merupakan pemeran utama pria drama Snowdrop.

Kemudian, ketika pemain sub-lead laki-laki dari Badan Perencanaan Keamanan Nasional mengejar mata-mata itu, drama Snowdrop memutar lagu bersejarah yang digunakan untuk melambangkan gerakan pro-demokrasi.

Mengutip CNNIndonesia netizen mengungkapkan ketidaknyamanannya terhadap hal itu.

"Tidak pantas menggunakan lagu yang begitu bersejarah untuk adegan yang menampilkan Badan Perencanaan Keamanan Nasional dan mata-mata," tulis mereka.

Berdasarkan petisi baru, Snowdrop juga disebut melakukan romantisasi dalam menampilkan pemeran utama pria sebagai mata-mata yang dikira menjadi tokoh pro-demokrasi, hingga mengarah pada distorsi sejarah.

"Drama yang menghadirkan narasi seperti itu merusak nilai sejarah gerakan pro-demokrasi," tulis penonton.

Petisi tersebut telah ditandatangani lebih dari 200 ribu orang dan akan ditutup pada 18 Januari 2022.

Sebelumnya, petisi mendesak penghentian Snowdrop telah bergulir pada Maret 2021, di saat jTBC selaku saluran televisi yang memproduksi dan menayangkannya baru memberikan secuplik informasi mengenai drama tersebut.

Profesor Bahasa dan Sastra Korea dari Universitas Nasional Chungnam, Yun Suk-jin, mengatakan terasa prematur untuk menuding Snowdrop sudah pasti mendistorsi sejarah bahkan di saat belum tayang di layar kaca.

Meski menilai prematur, Yun Suk-jin tetap mengingatkan tim di belakang layar untuk tetap berhati-hati serta bertanggung jawab dalam proses kreatif, terutama ketika bersinggungan dengan sejarah.

Di sisi lain, tudingan distorsi sejarah juga muncul ketika jTBC merilis jadwal tayang Snowdrop beberapa pekan lalu. Netizen menilai drama itu mengagung-agungkan mata-mata Korea Utara.

Sebelumnya, jTBC telah buka suara mengenai tudingan-tudingan itu, termasuk mengagung-agungkan nama salah satu badan pemerintah Korea Selatan atau yang sekarang dikenal dengan Kementerian Keselamatan dan Perencanaan Nasional (NIS).(*)