rolls-royce
Sabtu, 11 November 2023 06:58 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Direktur Eksekutif Klaim dan Resolusi Bank Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Suwandi menyebutkan total aset LPS pada 2023 ini tercatat tembus Rp 210 triliun. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 12,25 persen dibandingkan tahun 2022 di mana total aset pada tahun tersebut adalah senilai Rp 187,09 triliun.
"Total uang kita Rp 210 triliun, dengan modal awal Rp 4 triliun, kemudian asetnya sekitar Rp 195 triliun," ujar Suwandi dalam Media Workshop pada Kamis, 9 November 2023 di Bandung, Jawa Barat.
Suwandi menjelaskan aset LPS dapat dialokasikan ke Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan syarat jumlah aset tersebut harus sama dengan 2,5 persen dari total simpanan seluruh industri perbankan.
Baca Juga:
Sebagai contoh, jika total aset mencapai Rp10 ribu triliun, maka persyaratan setoran ke PNBP adalah Rp250 triliun. Suwandi menegaskan pemberian kontribusi ke PNBP hanya bisa dilaksanakan jika cadangan penjaminan sudah mencapai batas tersebut.
Namun untuk saat ini, pemberian kontribusi tersebut belum dapat dilaksanakan karena jumlah aset LPS belum mencapai angka 2,5 persen yang diwajibkan.
Berdasarkan Pasal 81 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan, disebutkan LPS memiliki modal awal yang merupakan kekayaan negara yang disisihkan dengan jumlah sekurang-kurangnya adalah Rp 4 triliun hingga Rp 8 triliun.
Baca Juga:
Pendapatan LPS berasal dari modal awal pemerintah senilai Rp4 triliun, kontribusi kepesertaan yang dibayarkan oleh bank yang mendaftar sebagai peserta, premi penjaminan bank setiap semester sebanyak 0,1 persen dari dana pihak ketiga (DPK) serta hasil investasi dari cadangan penjaminan.
LPS beberapa waktu lalu mencatat tabungan di atas Rp 5 miliar pada September 2023. Direktur Grup Riset LPS Herman Saherudin menyebutkan nilai tabungan tersebut tumbuh 7,82 persen dibandingkan tahun lalu (year-on-year/yoy).
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Bintang Surya Laksana pada 10 Nov 2023