Uni Eropa
Selasa, 28 September 2021 07:37 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA, WongKito.co – Guna membantu mengatasi perundungan digital pada anak delegasi Uni Eropa untuk Indonesia meluncurkan kompetisi EU Social DigiThon 2021 dengan tema “Melawan Perundungan secara Digital Terhadap Anak” (Tackling Cyberbullying Towards Children).
Perwakilan Uni Eropa Jakarta, Yulia Maroe mengatakan kompetisi ini digelar kedua kalinya bekerja sama dengan Asosiasi Internet of Things Indonesia (ASIOTI), Indonesian Cybercrime Combat Center (IC4), Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA), dan Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia).
“Seperti tahun sebelumnya, EU Social DigiThon mengajak para inovator muda Indonesia untuk mengembangkan solusi kreatif berbasis teknologi untuk membantu mengatasi persoalan perundungan secara digital di kalangan anak, ” kata dia dalam siaran pers yang diterima WongKito.co, belum lama ini.
Dia mengungkapkan Uni Eropa berkomitmen dalam perlindungan hak-hak anak. Anak-anak memiliki potensi untuk menjadi agents of change dan adalah pemimpim masa depan.
Apalagi selama pandemi COVID-19, anak-anak masih menjadi salah satu kelompok yang paling terkena dampak besar dalam menghadapi “new normal”, ujar dia
Yulia menambahkan dengan sebagian besar aktivitas dilakukan secara daring, platform-plarform digital sekarang digunakan untuk tujuan pendidikan dan pribadi.
Sayangnya, dampak dari peningkatan aktivitas digital kasus cyberbullying, di Indonesia juga meningkat yang menjadi salah satu isu utama akibat negatifnya pada kesejahteraan anak, tambah Yulia.
Tahun ini, Social Digithon diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian acara EU4HumanRights yang memperingati Hari Hak Asasi Manusia 2021. Serperti edisi sebelumnya, Uni Eropa berharap acara ini dapat memicu kepedulian yang lebih tinggi dari pemuda Indonesia untuk menemukan solusi berbasis teknologi dalam konteks nyata.
Untuk pendaftaran peserta EU Social DigiThon 2021, Yulia menjelaskan dibuka pada 24 September-29 Oktober 2021. Kompetisi ini terbuka bagi siswa sekolah menengah, sekolah kejuruan, mahasiswa politeknik, murid sekolah coding, anggota komunitas teknologi, pengembang program, perusahaan rintisan maupun inkubator bisnis berbasis teknologi, baik secara individu maupun kelompok.
Peserta diminta untuk mengirimkan proposal konsep gagasan mereka. Sebanyak 10 finalis terpilih akan memaparkan solusi mereka di hadapan Dewan Juri yang terdiri dari perwakilan Delegasi Uni Eropa dan para mitra. Tiga pemenang akan mendapatkan hadiah uang tunai, serta program bimbingan dari pakar asal Eropa, untuk mewujudkan serta mengembangkan gagasan mereka.
Untuk akses pendaftaran dan info lebih lanjut, mohon kunjungi http.digithon.eu, demikian papar Yulia. (Ril)
setahun yang lalu