Berkat Transformasi Bisnis Harga Saham Bank Mandiri Sentuh Level Tertinggi Rp9.450 per Lembar

Jumat, 14 Oktober 2022 11:53 WIB

Penulis:Susilawati

 Nilai Transaksi Livin' by Mandiri .jpg
Karyawan beraktivitas dengan latar belakang logo Livin' by Mandiri di kantor Cabang Bank Mandiri, Jakarta, Jum'at, 21 Januari 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat telah menyentuh level tertinggi baru sepanjang masa menjadi Rp 9.450 pada penutupan perdagangan saham Efek Indonesia, Selasa (13/9).

Posisi tersebut naik 34,2% dari harga saham pada penutupan perdagangan awal tahun 2022 sebesar Rp 7.025. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, harga saham bank berkode emiten BMRI menguat dalam tiga tahun terakhir.

Tercatat pada 15 Mei 2020 harga saham BMRI sempat berada di level terendahnya yakni Rp 3.760 per lembar saham.

Baca Juga :

“Melalui konsistensi perbaikan bisnis dan transformasi, saham Bank Mandiri pun berhasil menorehkan penguatan harga mencapai level tertinggi baru sepanjang masa menjadi Rp9.450,” kata Darmawan dalam keterangan resmi, dikutip Jumat 14 Oktobet 2022.

Berkat penguatan kinerja saham itu, Menteri BUMN Erick Thohir pun mengatakan, kinerja BUMN khususnya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terus mengalami lonjakan pada semester I 2022 dan memiliki potensi untuk terus tumbuh. 

"Kalau pada tahun buku 2021, negara mendapatkan setoran dividen mencapai Rp 24,56 triliun dari bank-bank BUMN, kita optimistis dividen untuk 2022 akan jauh lebih besar," ucap Erick beberapa waktu lalu.

Erick juga mengatakan, kinerja positif ini sekaligus menjadi bukti transformasi yang dijalankan oleh perusahaan BUMN baik dari optimalisasi proses bisnis hingga digitalisasi. Sekaligus secara langsung menjadikan pola bisnis perbankan BUMN menjadi lebih efisien.

Konsistensi tersebut diwujudkan pula lewat torehan kinerja yang solid. Tercatat, hingga akhir Agustus 2022 Bank Mandiri secara bank only telah berhasil membukukan kredit sebesar Rp887,33 triliun atau tumbuh 9,89% secara year on year (YoY), selaras dengan iklim ekonomi yang positif.

Dari sisi wholesale banking, kreditnya mencatatkan pertumbuhan hingga 8,36% YoY di akhir Agustus 2022.

Pertumbuhan kredit tersebut juga selaras dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) per Agustus 2022 yang mencapai 11,10% YoY menjadi Rp1.036,65 triliun secara bank only,  didorong oleh peningkatan dana murah secara bank only yang mencapai Rp780,5 Triliun atau tumbuh sebesar 14,81% YoY dengan komposisi dana murah mencapai 75,29%.

Pertumbuhan dana murah Bank Mandiri juga tak lepas dari hadirnya dua layanan digital Bank Mandiri, yaitu super app Livin’ by Mandiri dan Kopra by Mandiri.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 14 Oct 2022