Sabtu, 14 November 2020 04:05 WIB
Penulis:Nila Ertina
Membersihkan benda yang kerap digunakan, seperti telpon genggam dan barang lainnya secara taratur menjadi cara jitu untuk memerangi COVID-19.
Melansir kabarsiger.com, Badan Sains Nasional Australia (CSIRO) yang meneliti berapa lama partikel virus COVID-19 dapat bertahan di permukaan suatu benda, lebih lama saat suhu lebih rendah. Selain itu, virus cenderung bertahan lebih lama pada permukaan benda yang tidak berpori atau halus seperti kaca, baja tahan karat, dan vinil dibanding di permukaan komplek berpori seperti kapas.
Wakil Direktur Pusat Kesiapsiagaan Penyakit Australia (ACDP) Dr Debbie Eagles mengatakan, hasil penelitian ini makin memperkuat bukti bahwa cuci tangan dengan benar dan membersihkan permukaan suatu benda secara teratur, bisa menajadi cara efektif mencegah terinfeksi virus.
“Pada suhu 20 derajat Celsius, yang setara dengan suhu ruangan, kami menemukan bahwa virus itu sangat kuat. Dia bisa bertahan selama 28 hari pada permukaan halus seperti kaca layar ponsel,” kata Eagles dikutip dari The Guardian, Jumat (13/11/2020).
Penelitian CSIRO menunjukkan, virus korona penyebab Covid-19 dapat lebih lama bertahan dibanding Influenza A yang bertahan di permukaan benda selama 17 hari. Dari percobaan yang dilakukan pada suhu 30 derajat dan 40 derajat Celsius, waktu bertahan hidup SARS-CoV-2 menunjukkan penurunan.
Hasil studi yang diterbitkan New England Journal of Medicine (NEJM) dan penelitian yang diterbitkan di The Lancet tentang berapa lama tetesan (droplet) dapat bertahan di permukaan benda pada suhu kamar, menghasilkan variasi waktu virus untuk bertahan.
Sampel virus dikumpulkan pada interval waktu yang berbeda. Interval waktu ini kemudian digunakan untuk menghitung jumlah virus yang hidup setelah durasi waktu tertentu.
Pada benda logam seperti besi tahan karat, pegangan pintu, lemari es, pegangan tangan logam, kunci, alat makan, panci-wajan, peralatan Industri, tembaga, koin, peralatan masak, perhiasan, dan kabel listrik, virus dapat bertahan selama 3 hari.
Sedangkan menurut penelitian kedua mampu bertahan hingga 7 hari. Khusus pada tembaga penelitian yang diterbitkan The Lancet menunjukkan, stabilitas virus pada permukaan tembaga, kurang stabil setelah 4 jam.
Pada permukaan kertas seperti surat, alat tulis, majalah, koran, jaringan, tisu, tisu toilet, studi Lancet menemukan bahwa tidak ada virus setelah 3 jam. Namun, virus tersebut dapat dideteksi pada uang kertas hingga 4 hari.
Pada permukaan kaca seperti jendela, cermin, perlengkapan minum, layar TV, komputer, dan ponsel, artikel The Lancet menemukan bahwa tidak ada virus yang dapat dideteksi pada permukaan kaca, setelah 4 hari.
Pada kardus, termasuk benda-benda seperti kemasan makanan dan kotak pengiriman, studi pada NEJM menemukan bahwa tidak ada virus yang dapat dideteksi pada karton tersebut setelah 24 jam. Pada kayu seperti meja, furnitur, dan rak, peneliti dalam artikel Lancet menemukan bahwa virus tidak dapat dideteksi setelah 2 hari.
Kemudian, dalam salah satu pengamatan dari artikel Lancet, SARS-CoV-2 tetap sangat stabil saat diinkubasi pada suhu 4 derajat Celsius (39 F). Namun, pada suhu 70 derajat C (158 F), virus dengan cepat mati. (*)