BI Catat Kredit Perbankan di April 2022 Tumbuh Hingga 9,1 Persen

Selasa, 24 Mei 2022 19:17 WIB

Penulis:Susilawati

Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh kelompok bank, serta sebagian besar segmen kredit, dan sektor ekonomi.
Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh kelompok bank, serta sebagian besar segmen kredit, dan sektor ekonomi. (Shutterstock)

JAKARTA - Bank Indonesia atau BI mencatat kredit perbankan pada April 2022 tumbuh hingga 9,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

"Pertumbuhan kredit terjadi di seluruh kelompok bank, serta sebagian besar segmen kredit, dan sektor ekonomi, seiring berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulan Mei 2022 secara virtual pada Selasa, 24 Mei 2022.

Ia menjelaskan dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit terus melonggar terutama di sektor perdagangan, industri, dan pertanian, seiring menurunnya persepsi risiko kredit.

Dari sisi permintaan, pemulihan kinerja korporasi terus berlanjut, tercermin dari perbaikan penjualan, kemampuan membayar, dan belanja modal.

Baca Juga :

 

Perry Warjiyo mengatakan pertumbuhan kredit UMKM juga meningkat sebesar 16,75 persen (yoy) pada April 2022.

"Dalam rangka mempercepat pemulihan UMKM pasca-pandemi BI bersinergi dengan pemerintah menyelenggarakan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2022 pada 26-29 Mei," ungkap dia.

Di pasar kredit, lanjut dia, suku bunga kredit baru tercatat lebih rendah 43 basis poin (bps) pada periode yang sama, sejalan dengan penurunan suku bunga dasar kredit dan perbaikan persepsi risiko perbankan di tengah berlanjutnya pemulihan aktivitas ekonomi.

Perbankan melanjutkan dukungan pembiayaan ke sektor prioritas, dengan pemberian suku bunga kredit yang relatif lebih rendah dibandingkan kredit sektor non prioritas.

BI memandang peran perbankan dalam penyaluran kredit/pembiayaan termasuk melalui penurunan suku bunga kredit dapat ditingkatkan guna semakin mendorong pemulihan ekonomi nasional. (*)