BI Luncurkan 2 Buku untuk Belajar Bank Sentral

Rabu, 15 Desember 2021 09:41 WIB

Penulis:Nila Ertina

Gubernur BI Perry Warjiyo
Gubernur BI Perry Warjiyo (TrenAsia)

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) meluncurkan dua buku “Central Bank Policy Mix-Issues, Challenges and Policy Responses", karya Perry Warjiyo, Phd dan Dr. Solikin M. Juhro; serta  buku “Periphery and Small Ones Matter: Interplay of Policy and Social Capital" karya Prof. Iwan Jaya Azis. Kedua buku tersebut dapat  dinikmati publik secara gratis (open-access) melalui tautan berikut, Buku 1 dan Buku 2.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan peluncuran kedua buku tersebut merupakan bentuk komitmen Bank Indonesia untuk berkontribusi dalam pengembangan keilmuan di dunia akademik. Selain itu, tantangan global dan domestik yang dihadapi ke depan juga memerlukan dukungan riset dalam memahami dan merumuskan kebijakan yang diambil. 

“Berbagai tantangan yang dihadapi di antaranya isu mengenai krisis energi dan risiko perubahan iklim menjadi agenda prioritas yang akan diangkat dalam keketuaan Indonesia di Forum G20,” kata dia dalam keterangan tertulis seperti dikutip Selasa, 14 Desember 2021.

Baca Juga:

Buku pertama berjudul “Central Bank Policy Mix: Issues, Challenges and Policy Responses"  merupakan kumpulan tulisan/kristalisasi pemikiran dari Bank Indonesia dan dari berbagai kalangan baik domestik maupun internasional selama enam tahun terakhir ini. 

Buku ini diharapkan dapat memberikan pencerahan terkait peran penting bauran kebijakan bank sentral untuk mendukung pertumbuhan dan sekaligus menjaga stabilitas makroekonomi dan keuangan di suatu negara. 

Buku ini juga dapat menjadi buku pegangan (handbook) untuk mendukung literasi (riset dan pembelajaran) terkait dengan ilmu kebanksentralan. 

Buku kedua “Periphery and Small Ones Matter: Interplay of Policy and Social Capital" karya Prof. Iwan Jaya Azis yang juga merupakan salah satu prominent Research Scholar di Bank Indonesia atas hasil karyanya berkolaborasi dengan peneliti Bank Indonesia dan didukung oleh Satuan Kerja di Kantor Pusat, serta Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang tersebar di seluruh Indonesia.

Gagasan bauran kebijakan bank sentral ini pertama kali diprakarsai oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo pada tahun 2010, setelah kembali dari masa jabatan beliau sebagai Direktur Eksekutif IMF.

Baca Juga: 

Ini juga bertepatan dengan krisis keuangan global tahun 2008/2009. Bank Indonesia perlu merumuskan dan menetapkan bauran kebijakan untuk dapat mencapai mandatnya dalam pencapaian stabilitas harga dan peningkatan stabilitas sistem keuangan. 

Di luar bank sentral, bauran kebijakan diperluas dengan memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan instansi terkait untuk memastikan stabilitas sistem keuangan dan mendukung stabilitas makroekonomi secara keseluruhan.

Dalam buku terkait UMKM karya Prof. Iwan Jaya Azis, diuraikan komitmen BI untuk membangun fondasi ekonomi yang kuat bagi UMKM dengan merancang dan menetapkan berbagai kebijakan. 

Sebanyak 46 kantor perwakilan Bank Indonesia turut aktif membina lebih dari 1200 UMKM yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia dalam berbagai sektor usaha. Dengan perkembangan teknologi dan informasi, kebijakan yang seragam untuk semua UMKM yang berasal dari berbagai daerah berbeda menjadi tidak relevan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Yosi Winosa pada 15 Dec 2021