Bank Indonesia
Rabu, 06 Oktober 2021 07:21 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Pertumbuhan ekonomi Palembang pada triwulan kedua 2021 mencapai 5,71 persen atau melewati prediksi awal Bank Indonesia.
"Pertumbuhan ekonomi meningkat karena memang sejak level PPKM menurun aktivitas perekonomian Palembang terus meningkat," kata Kepala Kantor Bank Indonesia Sumatera Selatan, Hari Widodo dalam rapat high level meeting “Strategi Unggulan Pengendalian Inflasi/Deflasi di Kota Palembang, Selasa (5/10/2021).
Selain itu, ia menjelaskan inflasi Palembang di bulan September sebesar 0,05 persen dan inflasi tahunan (year on year) sebesar 1,84 persen.
Tiga komoditas yang menyumbang besar angka inflasi, yakni daging ayam ras sebesar 0.15%, beras sebesar 0.05%, dan rumah sewa Sebesar 0.04%, ujar dia.
“Angka inflasi bulan September dan inflasi tahunan ini merupakan angka yang sangat rendah. Karena pemerintah sudah siap untuk menangani inflasi 3 persen hingga lebih kurang 1 persen. Kita terus mengupayakan bagaimana ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kemudian juga distribusi bisa terjamin sehingga menekan angka inflasi,” kata Hari.
Sekretaris Daerah Kota Palembang, Ratu Dewa, mengatakan selain pembahasan inflasi ataupun deflasi, Pemerintah kota Palembang juga lakukan pembahasan terkait perencanaan MoU bersama Bank Indonesia (BI) yang berkaitan dengan strategi pengendalian ekonomi, khsusnya di bidang sektor pertanian, sektor perdagangan dan pasar.
"Pertama, berkaitan secara teknik akan kita buat MoU. Yang kedua berkaitan dengan sosialisasi ke masyarakat, khususnya persoalan-persoalan yang bisa menyentuh pelayanan langsung ke masyarakat," ujar Dewa.
Ia menyebutkan, terkait pelayanan langsung ke masyarakat, pihaknya akan menyosialisasikan gerakan ke setiap rumah penduduk tentang beragam jenis tanaman melalui warung tani.
Lokasinya di Kecamatan Kertapati, Seberang Ulu Satu, serta Kecamatan Seberang Ulu Dua.
"Data detailnya nanti kita gunakan data dari statistik. Sentuhan ini utamanya tanaman sayur dalam pot ataupun tanaman obat-obatan dalam pot. Ini yang akan dibackup oleh Bank Indonesia. Tadi sudah kita bahas bersama dan dalam waktu dekat akan dilakukan MoU secara tertulis," kata Dewa. (*)
2 tahun yang lalu
2 tahun yang lalu