BMKG
Sabtu, 18 Desember 2021 20:42 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sejak tahun 2018 terjadi ribuan kali bencana hidrometeorologi di seluruh Indonesia.
"Terjadi peningkatkan setiap tahun, dan diperkirakan tahun-tahun yang akan datang akan mengalami peningkatan," kata Plt Deputi Klimatologi BMKG, Dr Urip Harjoko, dalam webinar bertema “Bencana, Cuaca Ekstrem dan Perubahan Iklim” yang digelar SIEJ dan SISJ, Sabtu (18/12/2021).
Dia mengungkapkan bencana hidrometeorologi diantaranya berupa banjir, kekeringan dan Karhutla.
Sepanjang tahun 2018 tercatat sebanyak 3.367 bencana hidrometeorologi, 2019 terjdi peningkatan yaitu 3.814 bencana.
Baca juga:
Lalu, pada tahun 2020 mencapai 2952 bencana hidrometeorologi, ungkap doktor dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini.
Urip menjelaskan meningkatkan suhu udara menjadi penyebab utama memicu bencana hidrometeorologi. Dimana, peningkatan suhu udara tersebut karena produksi karbondioksida atau CO2 yang kini semakin tinggi.
Karena itu, diproyeksi ke depan akan terjadi dimana saat musim kemarau cuaca alam terasa lebih panas dan kering. Dan saat musim hujan makan potensi bencana hidrometeorologi juga akan semakin meningkat.
Kondisi tersebut, tambah Urip tentunya harus terus dilakukan mitigasi sebagai upaya mengurangi risiko bencana.
Termasuk, peran media menjadi sangat penting dalam menyosialisasikan antisipasi dampak bencana yang berkepanjangan, kata dia.(*)