Selasa, 11 Maret 2025 20:59 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
Editor:Redaksi Wongkito
PALEMBANG, Wongkito.co - Pengelola bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Kota Palembang mulai menerapkan tuslah atau kenaikan tarif tiket untuk penumpang jelang arus mudik Lebaran Idul Fitri.
Seperti terpantau di PO Yoanda Prima yang memberlakukan harga baru tersebut dari tanggal 23 Maret 2025 sampai dengan 7 April 2025. Pengumuman pemberlakuannya beserta harga tiket ditempel di ruang pembelian tiket dan ruang tunggu. Untuk tiket Palembang menuju Padang atau Bukit Tinggi, misalnya, dari harga normal Rp300.000 per penumpang naik menjadi Rp405.000 per penumpang.
“Tuslah sudah ditetapkan tanggal 1 Maret kemarin dan berlaku untuk pembelian kursi di tanggal 23 Maret sampai 7 April. Sejauh ini sudah ada pembelian untuk mudik maupun balik," ungkap Juju, staf tiket PO Yoanda Prima.
Hal yang sama juga diterapkan PO Handoyo. Bus AKAP ini bahkan memberlakukan tuslah mulai tanggal 12 Maret 2025. “Untuk tuslah pertama kenaikannya 20 persen dari harga normal. Harga tiket lama ke Jawa Tengah Rp515.000 naik menjadi Rp620.000 per penumpang,” sebut Kholis, crew loket PO Handoyo dibincangi di pool Jl Kol H Barlian Palembang, Selasa (11/03/2025).
Diakuinya, tidak ada komplain dari konsumen. Namun, pihaknya sering kesulitan terkait penyediaan armadanya yang tepat waktu di pool Palembang. “Armadanya datang dari Jawa, terkadang datangnya tidak tentu seusai jadwal. Sehingga penumpang harus menunggu agak lama, terutama jika penumpang membeludak," jelasnya.
Untuk pemesanan mudik sudah ada meski belum terlalu banyak. Seperti tahun-tahun sebelumnya Jawa Tengah masih menjadi tujuan terbanyak yang dipesan. Adapun penyediaan armada yang cukup untuk arus mudik tahun ini, pihaknya berkaca pada arus mudik tahun lalu.
“Tahun lalu kami menambah empat unit armada. Untuk tahun ini kami juga siapkan tambahan armada. Sementara ini siaga dua unit, tergantung penumpangnya nanti saat puncak arus mudik. Total ada lima unit di jalur reguler,” ujar dia.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2025 diprediksi mencapai 146,48 juta orang, atau sekitar 52% dari total jumlah penduduk Indonesia. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025, sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025.
Adapun sebaran daerah asal pemudik terbesar yaitu Jawa Barat 30,9 juta orang (21,1%), Jawa Timur 26,4 juta orang (18%) dan Jawa Tengah 23,3 juta orang (15,9%). Sedangkan daerah tujuan utama pemudik yaitu Jawa Tengah 36,6 juta orang (25%), Jawa Timur 27,4 juta orang (18,7%) dan Jawa Barat 22,1 juta orang (15,1%). (yulia savitri)