Minggu, 10 April 2022 11:17 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA – Upaya mencegah kasus penipuan atau investasi bodong serupa Binomo yang dilakukan Indra Kenz, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mempersiapkan program edukasi untuk para influencer dan figur-figur publik lainnya.
Hal itu diungkapkan oleh Inarno Djajadi yang telah diresmikan menjadi kepala eksekutif pengawas pasar modal OJK. Pernyataan itu disampaikan olehnya pada hari kedua uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) calon dewan komisioner (DK) OJK, Kamis, 7 April 2022.
Menurut Inarno, OJK menginisiasi influencer incubator yang menjadi ruang bagi para influencer untuk memperoleh Pendidikan terkait pasar modal.
“Kita berikan do and don’t nya terhadap mereka. Ini sudah cukup banyak ikut. Kita tetap butuh influencer untuk melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap followers-nya, tetapi tetap terkendali,” papar Inarno.
Baca Juga:
Keterangan Inarno merupakan jawaban atas pertanyaan anggota Komisi XI DPR RI Wartiah yang mengajukan pertanyaan terkait edukasi investor ritel di Indonesia yang masih terbilang rendah sementara ada beberapa influencer yang malah menjebak para investor awam untuk terlibat dalam investasi bodong.
“Perlukah pengaturan terhadap influencer atau artis yang mempromosikan produk keuangan di media sosial?” tanya Wartiah.
Sebelumnya, Prof. Rhenald Kasali, pakar dan akademisi bisnis dari Universitas Indonesia, mengatakan bahwa OJK beserta lembaga-lembaga yang berkaitan sebaiknya melakukan pengawasan terhadap aktivitas di media sosial.
Pasalnya, dalam kasus investasi bodong semacam binary option Binomo, media sosial merupakan ruang yang digunakan para pelaku untuk menjaring korban yang mudah untuk ditipu daya.
“Mereka (lembaga-lembaga) harus melakukan digital patrol. Patroli digital itu harus dilakukan sehingga mereka bisa dapat mapping yang jelas soal kejadian-kejadian yang tidak kasat mata,” ujar Rhenald saat dihubungi, Rabu, 6 April 2022.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 10 Apr 2022