Didominasi Segmen UMKM, Penyaluran Kredit BRI Tembus Rp1.111 Triliun pada Kuartal III-2022

Rabu, 16 November 2022 18:26 WIB

Penulis:Susilawati

 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat penyaluran kredit senilai Rp1.111,48 triliun hingga kuartal III-2022.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat penyaluran kredit senilai Rp1.111,48 triliun hingga kuartal III-2022. (Foto : Panji Asmoro/TrenAsia)

JAKARTA -  PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat penyaluran kredit senilai Rp1.111,48 triliun hingga kuartal III-2022. Angka ini naik sebesar 7,92% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). 

Direktur Utama BRI Sunarso memaparkan penyaluran kredit Bank BRI per kuartal III-2022 ditopang segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Portofolio kredit UMKM BRI pada akhir September 2021 naik 9,83% (yoy) menjadi Rp852,12 triliun. Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus meningkat menjadi sebesar 84,2%.

Baca Juga :

"Ini bagian dari wujud kami dalam bersungguh-sungguh dan dengan komitmen penuh untuk meningkatkan porsi kredit UMKM menjadi 85 persen," kata Sunarso dalam konferensi pers kinerja BRI, di Jakarta, Rabu, 16 November 2022.

Selain kredit UMKM, Sunarso mengungkapkan, BRI turut menyalurkan kredit di segmen korporasi sebesar Rp175,61 triliun atau terkontraksi 1,24 persen (yoy) pada kuartal III-2022.

Jika dirinci, portofolio kredit UMKM BRI terdiri atas segmen mikro senilai Rp529,21 triliun (tumbuh 14,12%), segmen konsumer Rp161,91 triliun (tumbuh 7,55%), serta segmen kecil dan menengah Rp244,75 triliun (tumbuh 2,89%).

Menurut Sunarso, dengan memberdayakan dan mendorong UMKM, maka akan terbuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Seperti di ketahui, 97% lapangan pekerjaan di Indonesia berasal dari segmen UMKM.

Riset terakhir menyatakan sebanyak satu nasabah yang memperoleh KUR bisa mempekerjakan dua sampai tiga orang. Adapun di BRI terdapat 18 juta nasabah KUR. Dengan perhitungan tersebut, maka nasabah bisa menyerap mencapai 16 juta sampai 24 juta tenaga kerja.

"Hasil ini merupakan bukti dari program seperti KUR terus kami dukung, tetapi tetap disesuaikan dengan kapasitas mesin BRI untuk menyeleksi dan memproses KUR itu. Namun, dampaknya sangat nyata dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja," tutur dia.

Selain itu, kata dia, keberhasilan BRI dalam menjalankan fungsi intermediasi mampu diimbangi dengan manajemen risiko yang baik. Hal tersebut tercermin dari rasio kredit macet (non performing loan/NPL) BRI secara konsolidasi yang termanajemen di level 3,09%.

Di sisi lain, BRI menyiapkan pencadangan yang cukup sebagai langkah antisipatif, yang terlihat dari NPL coverage sebesar 278,79% atau meningkat dibandingkan dengan NPL coverage kuartal III-2021 sebesar 252,86%.

Kemampuan BRI dalam menjaga kualitas aset juga tercermin dari terus menurunnya tren kredit berisiko (loan at risk/LAR). Hingga akhir kuartal III-2022, tercatat LAR BRI sebesar 19,28% atau turun dibandingkan dengan LAR pada kuartal III-2021 sebesar 25,62%.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 16 Nov 2022