Digitalisasi Beri Banyak Nilai Tambah Pada Perekonomian

Jumat, 10 Juni 2022 19:04 WIB

Penulis:Susilawati

Bank Indonesia
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo, Gubernur Sumsel, Herman Deru, Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Selatan Erwin Soeriadimadja foto bersama saat acara side event Presidensi G20 Leaders Talk digitalization on payment system dan peluncuran Qris. (Susila/WongKito.co)

PALEMBANG, Wong Kito.co, - Digitalisasi itu memberikan banyak nilai tambah pada perekonomian, iasemua kegiatan menjadi lebih efisien lebih cepat mungkin juga menjadi lebih murah meskipun tentu tetap harus ada investasi yang dibangun di awalnya.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo menyampaikan hal tersebut pada acara side event Presidensi G20 Leaders Talk digitalization on payment system yang diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan di Palembang, Jumat.

"Tetapi menjadi penting juga adalah kita masih memiliki beberapa kendala terkait dengan masalah jaringan itulah yang menjadi tantangan bagi digitalisasi di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga : 



Ia juga menyampaikan, terima kasih kepada forum ini yang digagas dari sisi said event untuk pelaksanaan G20 presidensial Indonesia di 2022 ini.

Menurut dia, saat ini sudah di pertengahan jalan dari presidensial Indonesia merupakan tema besar yang diangkat oleh Indonesia.

"Menyadari bahwa kita saat ini sedang dalam proses untuk keluar dari krisis khususnya krisis pandemi ini adalah pada saat tema dibangun di awal di bulan Desember 2021 kemudian awal 2022 sehingga tema ini kuat sekali adalah kita recover dari pandemi di bulan Februari datang kemudian tantangan baru terkait dengan geopolitik ini menjadi beban tambahan baru bagaimana kita bisa recover," tuturnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, di dalam presidensial Indonesia ini ada sekitar 15 agenda yang berasal dari jalur keuangan Kemudian dari 15 agenda ini dikerucutkan menjadi 7 yang sifatnya prioritas di jalur pembangunan kurang lebih ada sekitar 11 sampai 12 agenda.

Jadi Indonesia saat ini membahas substansi yang sangat banyak, sangat luas bicara mulai dari sisi keuangan hingga sisi pembangunan di dalam pembahasan nanti di dalam KTT G-20 di bulan November presiden telah menetapkan paling tidak ada tiga tema besar yang akan menjadi deliver dari Indonesia, katanya.

Pertama adalah mengenai arsitektur untuk kesehatan global kemudian yang kedua adalah yang terkait dengan masalah Green transition dan poin yang ketiganya menjadi penting adalah masalah digital, jelasnya.

Acara side event Presidensi G20 Leaders Talk digitalization on payment system itu juga dihadiri Gubernur Sumsel, Herman Deru, Ketua DPRD Sumsel Hj RA Anita Noeringhati, Kepala Perwakilan BI Provinsi Sumatera Selatan Erwin Soeriadimadja dan tamu undangan lainnya. (Usi)