Palembang
Selasa, 22 November 2022 15:07 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Terkait dengan ditetapkannya Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus polio di Indonesia, dan yang pertamakali ditemukan di Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) hingga kini Dinas Kesehatan Palembang memastikan tidak ada kasus polio di daerah tersebut.
"Palembang nihil kasus polio," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Palembang Yudhi Setiawan, ketika dihubungi WongKito.co, Selasa (22/11/2022).
Dia menjelaskan sejauh ini tidak ditemukan kasus polio.
"Mudah-mudahan memang nihil dan tidak ada kasus polio," ujar dia.
Baca Juga:
Sebelumnya Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan pemerintah telah menetapkan KLB kasus polio setelah pada, Jumat (18/11/2022) pemeriksa lanjutan di laboratorium dan hasil menunjukkan positif virus polio.
Kronologi terungkapnya kasus polio, setelah 8 tahun Indonesia bersertifakat bebas polio.
Temuan satu kasus polio di Aceh, di Kabupaten Pidie setelah dilakukan penelusuran RT-PCR.
Pemerintah lokal menetapkan sebagai KLB Polio tingkat Kabupaten Pidie.
Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pidie bekerja sama dengan Dinkes Aceh, Kementerian Kesehatan, WHO dan Unicef telah melakukan sejumlah penindakan.
Kemenkes dalam laman website resminya menyampaikan telah melakukan pelacakan guna mencari kasus lumpuh layuh lainnya di sekitar tempat tinggal, pengambilan sampel tinja di wilayah terdampak untuk pemeriksaan, dan memeriksa sampel air di tempat pembuangan dan survei cepat cakupan imunisasi.
Dalam kesempatan konfrensi pers virtual, Sabtu (19/11/2022) Maxi mengungkapkan Kemenkes telah menyiapkan sejumlah agenda untuk merespons dan menanggulangi KLB polio.
Baca Juga:
Secara nasional akan dilakukan peningkatan cakupan imunisasi rutin, terutama untuk cakupan imunisasi polio OPV dan IPV.
Lalu, meningkatkan upaya penemuan kasus lumpuh layuh akut di tingkat fasilitas layanan kesehatan masyarakat dengan menyasar anak usia di bawah 15 tahun.
Menelusuri kelumpuhan bersifat flaccid atau layuh, mendadak, dan tidak disebabkan oleh traumma/kecelakaan atau ruda paksa.
Kemudian memantau dan mengintensifkan pelaksanaan surveilans polio lingkungan, dan kolaborasi lintar sektor untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya imunisasi mendukung upaya surveilans.
Secara khusus untuk Aceh, tambah Maxi akan dilaksanakan imunisasi polio massal pada 28 November 2022.
Peningkatan cakupan imunisasi rutin dan memantau serta mengintensifkan pelaksanaan surveilans polio lingkungan.(ert)
15 jam yang lalu