Dubes Denmark Kunjungi IKN, Lirik Potensi Investasi di Kawasan Penyangga

Selasa, 07 Mei 2024 13:19 WIB

Penulis:Susilawati

0b28f34e-9076-4efb-8c53-13271ad6941a.jpeg
Dubes Denmark berkunjung ke IKN untuk mengeksplorasi peluang investasi dan kontribusi dari Denmark terhadap IKN, Senin, 6 Mei 2024. (dok. Pemprov Kalimantan Timur)

JAKARTA - Duta Besar Denmark untuk Indonesia, HE Sten Frimodt Nielsen, bersama rombongan, melaksanakan kunjungan ke Kalimantan Timur. 

Mereka memiliki minat untuk mengamati lebih dekat proyek ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN).

PJ Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik, yang hadir saat makan siang dengan Dubes Denmark di Restauran Apoeng Balikpapan pada hari Senin, 6 Mei 2024, menyampaikan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk mengeksplorasi peluang investasi dan kontribusi dari Denmark terhadap IKN. Salah satu fokus utama dari kunjungan ini adalah untuk memahami kesiapan kawasan penyangga di sekitar IKN.

"Jadi hari ini mereka akan melihat lebih dulu ke IKN. Makanya saya dampingi. Mudah-mudahan mereka bisa membantu kita untuk mengurangi kesenjangan itu," ujar melalui keterangan yang diterima TrenAsia, dikutip Selasa, 7 Mei 2024.

Baca juga:

Dubes Denmark ingin memastikan bahwa tidak ada kesenjangan yang signifikan antara ibu kota baru dan wilayah penyangga. Denmark menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan dan masukan kepada pemerintah lokal dalam upaya mencegah ketimpangan tersebut.

Selain berinvestasi di IKN, Denmark juga menawarkan bantuan dalam isu-isu lingkungan hidup, yang menjadi perhatian utama bagi banyak pihak terkait dengan pembangunan ibu kota baru.

Pemerintah Denmark menekankan pentingnya keselarasan antara pembangunan IKN dan pembangunan wilayah sekitarnya, sebagai upaya untuk meminimalkan disparitas yang mungkin muncul di antara keduanya.

Dalam jangka panjang, semua kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, secara otomatis akan menjadi wilayah penyangga IKN. Ini mencakup Balikpapan, Samarinda, Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, dan Paser.

Kunjungan Dubes Denmark dan timnya tidak hanya berfokus pada aspek infrastruktur, tetapi juga melibatkan pertanyaan tentang masyarakat lokal dan kondisi umum Kalimantan Timur.

Mereka tertarik untuk memahami lebih dalam tentang kesiapan infrastruktur, demografi, dan isu-isu lingkungan hidup di wilayah tersebut.

Akmal menekankan bahwa Kalimantan Timur memiliki infrastruktur yang relatif lebih lengkap dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan. 

Ada bandara internasional di Balikpapan dan Samarinda, serta pelabuhan internasional di kedua kota tersebut. Selain itu, Kaltim juga memiliki jaringan jalan tol, termasuk Tol Balikpapan-Samarinda.

Dalam rangka mengenalkan potensi lokal kepada Dubes Denmark, Akmal menawarkan kunjungan ke Desa Budaya Pampang di Samarinda. Namun, kunjungan tersebut terbatas oleh waktu yang terbatas.

Kunjungan ke IKN sendiri melibatkan peninjauan terhadap beberapa lokasi strategis. Rombongan Dubes Denmark mengunjungi Rumah Teknologi Nusantara untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang konsep dan perkembangan IKN. 

Mereka juga melihat rencana lahan untuk kompleks diplomatik dan Miniatur Hutan Hujan Tropis, yang merupakan bagian dari lokasi glamping di IKN.

Dikatakan oleh Akmal, kunjungan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur untuk memfasilitasi hubungan dengan negara-negara sahabat, dengan harapan agar mereka dapat berkontribusi pada pembangunan IKN. 

Akmal menjelaskan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan potensi wilayah Kalimantan Timur kepada para perwakilan negara sahabat karena wilayah tersebut berada di pinggiran IKN.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 07 May 2024