Selasa, 18 November 2025 12:34 WIB
Penulis:Susilawati

PALEMBANG, WongKito.co - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan bersama Pemerintah Kota Pagar Alam panen bersama bawang merah di Kecamatan Dempo Utara, Kota Pagar Alam dalam upaya memperkuat ketahanan pangan daerah sekaligus mendukung pengendalian inflasi.
Melalui kolaborasi kegiatan ini, Bank Indonesia dan Pemerintah Kota Pagar Alam juga berkomitmen memperkuat sinergi lintas sektor guna meningkatkan kesejahteraan petani dan memperbaiki rantai pasok komoditas strategis di tingkat lokal.
Panen bersama ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Pagar Alam, Hj. Bertha, SH., M.Kn., Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Duddy Adiyatna, Sekretaris Dinas Pertanian Kota Pagar Alam, Diki Herlambang, S.TP., M.Si., dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pagar Alam. Hadir pula beberapa Ketua Kelompok Tani (Poktan) di Pagar Alam, yaitu Poktan Air Lawu, Poktan Kibox Iox, Poktan Berkah Alam Sukses Bersama, dan Poktan Sepakat serta pelaku UMKM, di Pagar Alam, Sabtu (15/11).
Baca juga:
Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan produktivitas dan kapasitas petani, Bank Indonesia telah memberikan bantuan berupa bibit bawang merah, cultivator, kepada masing-masing poktan serta fasilitasi peningkatan kapasitas petani melalui kegiatan studi pembelajaran ke Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Pagar Alam, Bertha menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang telah menghasilkan capaian nyata bagi para petani, sekaligus turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga pangan di daerah.
Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Duddy Adiyatna
menegaskan bahwa bawang merah merupakan salah satu komoditas yang masih mengalami defisit di wilayah Sumatera Selatan. Oleh karena itu,
Bank Indonesia bersama TPID aktif mendorong pengembangan budidaya bawang merah sebagai upaya memperkuat pasokan lokal dan menekan tekanan inflasi dari sisi pangan.
Lebih lanjut, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan menyampaikan pentingnya pengembangan demplot bawang merah di Kota Pagar Alam untuk mengidentifikasi varietas benih yang paling sesuai dengan kondisi agroklimat setempat. Ia juga mendorong kelompok tani yang berhasil mengembangkan bawang merah ini agar dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan budidaya dengan kelompok tani lainnya guna memperluas dampak positif program ini.
Hasil panen bawang merah kali ini menunjukkan capaian yang menggembirakan, dengan produktivitas mencapai sekitar 15,7 ton per hektare, meningkat 15% dibandingkan musim tanam sebelumnya. Peningkatan ini tidak terlepas dari penerapan teknologi budidaya efisien, seperti penggunaan benih unggul yang bersertifikat, sprayer, mulsa plastik, dan pupuk organik. Selain itu, kemitraan pemasaran mulai terbentuk antara kelompok tani dengan pedagang pengumpul lokal serta calon pembeli dari luar daerah, membuka peluang pasar yang lebih luas bagi hasil produksi poktan yang diberikan bantuan dimaksud.
Pemerintah Kota Pagar Alam menyampaikan komitmennya untuk melanjutkan dukungan terhadap pengembangan klaster bawang merah, termasuk perluasan lahan dan penguatan kelembagaan petani. Kolaborasi ini juga menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi yang menitikberatkan pada peningkatan pasokan, sejalan dengan strategi pengendalian inflasi (4K) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID).
Ke depan, Bank Indonesia bersama Pemerintah Kota Pagar Alam akan terus memperkuat pendampingan pasca panen, termasuk fasilitasi pengolahan hasil atau diversifikasi produk. Program pengembangan klaster juga akan dioptimalkan melalui pembentukan kelembagaan ekonomi petani seperti koperasi atau unit usaha bersama, serta replikasi model klaster ke wilayah lain yang memiliki potensi agroklimat serupa.
Kota Pagar Alam diharapkan tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata pegunungan yang memikat, tetapi juga sebagai salah satu sentra produksi bawang merah di Sumatera Selatan. Potensi sumber daya alam yang subur, dukungan pemerintah daerah, dan semangat para petani menjadi modal penting untuk mewujudkan keseimbangan antara sektor pertanian dan pariwisata. Dengan sinergi kedua sektor tersebut, Pagar Alam diharapkan tumbuh sebagai sentra produksi bawang merah sekaligus destinasi wisata pertanian yang mampu meningkatkan perekonomian masyarakat secara berkelanjutan.
Kegiatan Panen Bersama Bawang Merah ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi kebijakan dan kolaborasi antarlembaga dapat menghasilkan dampak ekonomi yang berkelanjutan. Inisiatif ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan, meningkatkan ketersediaan pasokan di daerah, menjaga stabilitas harga, dan memberikan kesejahteraan bagi petani serta masyarakat luas di Kota Pagar Alam dan sekitarnya.