Rabu, 03 Januari 2024 09:59 WIB
Penulis:admin
Editor:admin
Jakarta, Wongkito.co - PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) adalah hasil merger dua perusahaan antara PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Terkait merger kedua perusahaan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan pernyataan "proses integrasi antara kedua pengelola bandara BUMN tersebut telah selesai. Penggabungan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian BUMN untuk memperkuat manajemen bandara secara keseluruhan. Ujarnya.
“Alhamdulillah, proses yang panjang telah menemui akhirnya, upaya kita untuk memperkuat pengelolaan bandara berhasil terwujud," tambahnya. Rabu, 3 Januari 2024.
Baca juga
Erick mengungkapkan kehadiran InJourney Airports dan PT Integrasi Aviasi Solusi, yang juga dikenal sebagai InJourney Aviation Services (IAS), sebagai subholding InJourney Group, merupakan langkah inovatif yang signifikan di dalam industri aviasi dan kebandarudaraan.
Dengan transformasi ini, Erick berharap manajemen bandara dapat menjadi lebih terintegrasi dan efisien. Hal ini merupakan bukti adaptasi BUMN di bawah kepemimpinannnya dalam menghadapi perubahan zaman.
Sebab, lanjut Erick, transformasi dalam pengelolaan bandara menjadi suatu keharusan untuk mengoptimalkan potensi sektor ekonomi, pariwisata, dan logistik di Indonesia. "Yang terpenting, integrasi ini harus mampu meningkatkan kualitas pelayanan dengan adanya standarisasi sistem operasi dan kebijakan yang sama," kata Erick.
Sebelumnya, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, membentuk 2 subholding baru yakni PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dan PT Integrasi Aviasi Solusi (InJourney Aviation Services/IAS).
Pembentukan 2 entitas ini diresmikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dan Direktur Utama InJourney Dony Oskaria, di Jakarta.
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengungkapkan, dengan pembentukan InJourney Airports diharapkan dapat menjadikan bandara-bandara yang dikelola InJourney Group menjadi lebih sehat dan profitable.
InJourney Airports telah menyiapkan berbagai langkah seperti meningkatkan pelayanan, melakukan transformasi strategi bisnis, serta memperkuat kualitas operasional dalam rangka menjadikan bandara sebagai face of the nation.
“Dengan adanya InJourney Airports akan meningkatkan keramahtamahan terhadap penumpang dengan memberikan experience yang lebih berkesan kepada pengguna jasa bandara," kata dia.
Dony menjelaskan InJourney Airports akan melayani total 172 juta penumpang per tahun. Subholding ini juga akan berada di urutan ke-5 perusahaan operator bandara terbesar di dunia, mengalahkan Vinci Airports (Prancis) dan GMR Group (India).
Dalam beberapa tahun ke depan, InJourney Airports akan menjadi perusahaan pengelola bandara terbesar ke-3 di dunia.
Sementara itu, InJourney Airport Services (IAS) yang bergerak di bidang jasa pendukung aviasi, kargo, dan logistik melakukan transformasi dengan business chain yang lebih efektif dan efisien.
“Melalui simplifikasi struktur perusahaan dan business process, sinergi dan transformasi ini jadikan IAS berpotensi untuk menjadi Top 5 Global Player di industri layanan aviasi dan kargo dan akan bersanding dengan Dnata, Swissport, Menzies, Fraport dan SATS,” katanya Dony.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 03 Jan 2024