Festival Manau Kuning, Sejarah dan Instagramable

Rabu, 17 November 2021 14:12 WIB

Penulis:Nila Ertina

Festival Manau Kuning
Festival Manau Kuning (Humas Pemkab Muba)

SEKAYU, WongKito.co - Pemkab Musi Banyuasin (MUBA) kembali menyelenggarakan festival untuk menarik wisatawan datang ke daerah tersebut, kali ini Festival Manau Kuning yang tidak hanya kekinian karena menampilkan beragam area yang cocok untuk berfoto alias instagramble tetapi lokasinya, Sungai Manau Kuning merupakan saksi sejarah perjuangan pemuda Islam melawan Belanda di masa penjajahan.

"Sektor pariwisata sangat terpukul akibat pandemi COVID-19 ini, oleh karena itu Pemkab Muba terus melakukan pengembangan di sektor pariwisata. Kita  yakin mampu berperan dalam pemulihan ekonomi,"  kata Plt Bupati Muba Beni Hernedi SIP saat meresmikan obyek Wisata Manau Kuning Desa Jirak Jaya Kecamatan Jirak Jaya, Selasa (16/11/2021).

Menurut dia kabupaten Muba secara geografis memang tidak punya gunung, pantai dan lainnya, tapi punya alam luas yang bisa dikemas sedemikian mungkin,sehingga bisa diangkat menjadi obyek wisata.

"Datang dan melihat langsung wisata Manau Kuning saya sangat takjub, suasana yang sejuk dan instagramable. Inilah trend pariwisata masa depan yang patut dicontoh kecamatan lainnya, karena Kecamatan Jirak Jaya sudah lebih maju dari kecamatan yang lain dalam sektor pariwisata," sebutnya.

Pada kesempatan tersebut, Plt Bupati juga mengingatkan kepada masyarakat dan pengelola obyek wisata untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

"Ingat pandemi COVID-19 belum berakhir. Jadi kita harus terus menerapkan protokol kesehatan, termasuk dalam aktifitas pengelolaan obyek wisata ini," imbuhnya.

Sementara itu  Camat Jirak Jaya Yudi Suhendra, pemilik obyek wisata Manau Kuning adalah Samsirun, mantan Kades Jembatan Gantung.

Diceritakan, Manau Kuning adalah Anak dari Sungai Keruh, dan Sungai Keruh adalah anak dari Sungai Musi. Manau Kuning merupakan salah satu saksi sejarah perjuangan, tepatnya pada 2 agustus 1945 terjadi perperangan antara Gerakan Persatuan Pemuda Islam yang dipimpin Laskar Jimbun melawan Belanda tepat di pintu jembatan Manau Kuning, yang sekarang bertepatan dilokasi wisata Manau Kuning.

"Dengan adanya Festival Manau Kuning, paling tidak bisa menggelorakan kembali kegiatan masyarakat dengan tetap mematuhi prokes COVID-19. Untuk bisa masuk ke wisata Manau Kuning, masyarakat diminta untuk menunjukkan  kartu vaksin, jika belum ada maka telah disiapkan stand untuk masyarakat melakukan suntik vaksin, dengan demikian mewujudkan herd immunity dapat tetap dilaksanakan," ungkapnya.(*)