Jumat, 17 Desember 2021 11:25 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Nila Ertina
JAKARTA - Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Eko Budi Lelono menjelaskan saat ini intensitas aktivitas vulkanik pada Gunung Semeru masih tinggi yang ditandai dengan terjadinya peningkatan jarak luncur awan panas guguran serta aliran lava pada gunung tertinggi di Jawa tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM dalam keterangan resminya dikutip pada Jumat, 17 Desember 2021, sebelumnya diketahui pada hari Kamis, 16 Desember 2021 telah terjadi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru sebanyak tiga kali dengan rincian sebagai berikut :
Aktivitas Awan Panas Guguran (APG) juga disebutkan masih berpotensi terjadi karena adanya endapan pada aliran lava (lidah lava) dengan panjang aliran +- 2 km dari pusat erupsi. Aliran lava tersebut masih belum stabil dan berpotensi longsor, sehingga bisa mengakibatkan munculnya APG baru lainnya.
"Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi terjadinya aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Api Semeru. Didukung data dari BMKG diperkirakan musim hujan masih akan berlangsung selama 3 bulan ke depan. Secondary explosion juga berpotensi terjadi di sepanjang aliran sungai apabila luncuran awan panas yang terjadi masuk/kontak dengan air sungai," tambah Eko.
Dengan ditingkatkannya status kedaruratan pada Gunung Api Semeru tersebut, Badan Geologi juga menyampaikan beberapa imbauan khususnya kepada masyarakat di sekitar wilayah terdampak erupsi.
Berikut beberapa poin utama dari imbauan yang disampaikan oleh Badan Geologi Kementerian ESDM :
Masyarakat juga diimbau agar tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan mengenai aktivitas Gunung Api Semeru, dan mengikuti arahan dari instansi yang berwenang yakni, Badan Geologi yang juga akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Farhan Syah pada 17 Dec 2021