sumsel
Minggu, 27 Agustus 2023 16:50 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
Editor:Redaksi Wongkito
BANYUASIN, WongKito.co - Program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) UIN Raden Fatah Palembang yang didukung Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan Forum Rektor Indonesia (FRI) hadir di Desa Saleh Mulya Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan membekali pemuda yang merupakan jurnalis desa untuk melek digital dalam kegiatan dengan tema Pembekalan Literasi Digital Jurnalis Desa, Minggu (27/08/2023).
Ketua panitia GNRM yang juga Wakil Dekan II FISIP UIN Raden Fatah Palembang, Ainur Ropik menuturkan, kegiatan ini merupakan program nasional, yang diadakan di seluruh Indonesia.
Bahkan kegiatan ini langsung diadakan Kemenko PMK bekerja sama dengan FRI.
"Kebetulan UIN Raden Fatah yang dapat amanah untuk menyelenggarakan. Dan kita pilih Desa Saleh Mulya sebagai tujuan kita melaksanakan kegiatan ini," ungkapnya.
Baca Juga:
Lanjutnya, literasi digital memungkinkan masyarakat desa untuk memiliki akses yang lebih luas ke informasi dan sumber daya yang tersedia secara digital.
Apalagi menjelang pemilu pembekalan untuk mewaspadai dan melawan informasi hoaks harus terus diperluas, tambah dia.
Sementara itu, Kepala Desa Saleh Mulya, Warsim mengatakan Desa Saleh Mulya merupakan satu-satunya desa yang ditunjuk UIN Raden Fatah Palembang untuk melaksanakan kegiatan literasi digital.
"Kegiatan ini merupakan suatu rejeki, bagi warga desa khususnya anak muda untuk meningkatkan literasi digital," kata Warsim.
Ia juga mengungkapkan, menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang banyak penyebaran berita hoaks di desa.
"Makanya, kegiatan ini penting sekali. Supaya kita jangan mudah terprovokasi oleh berita yang tidak benar. Mari kita simak dan ambil yang positifnya dari kegiatan ini," tegas dia
Kegiatan ini menghadirkan dua pemateri, yang merupakan trainer dari Cek Fakta Google Intiative, Nila Ertina dan Ibrahim Arsyad.
Nila menilai, ada dampak negatif yang harus diantisipasi seiring digitalisasi di level desa. Serta akses informasi yang cepat dan hampir tidak ada batas lagi.
"Jadi kegiatan bukti nyata bahwa, masyarakat harus melek digital, khususnya warga Desa Saleh Mulya. Karena tidak sedikit warga desa yang menelan mentah-mentah berbagai informasi yang masuk ke gadget mereka. Padahal informasi yang diterima adalah hoaks," kata Nila dalam materi yang ia sampaikan.
Tak hanya itu, Nila juga menyampaikan proses digitalisasi ini tidak hanya membantu meningkatkan sektor ekonomi, tapi juga membuka akses masyarakat ke teknologi lainnya.
Selanjutnya, Ibrahim Arsyad menjelaskan pencegahan penyebaran hoaks dan pentingnya untuk tidak mengunduh aplikasi yang tidak penting.
"Media sosial yang terlalu berkembang, karena ancaman dunia digital sangat mengerikan, secara tidak langsung kita mengisi data diri dan itu memudahkan orang untuk melacak keberadaan kita," ujar Baim sapaan akrabnya.
Disela kegiatan tersebut Baim juga mengajarkan cara mengecek berita hoaks dengan menggunakan tools google dan langkah keamanan digital.
Salah satu peserta Pembekalan Literasi Digital Jurnalis Desa, Nurwahidin mengatakan, literasi digital banyak memberikan masukan untuk anak muda di desa tersebut.
"Kami banyak mendapat ilmu mengenai berita hoaks. Selama ini kami masih bingung, apakah informasi yang kami terima benar atau tidak. Dengan adanya kegiatan ini, sehingga wawasan kami lebih terbuka lagi," tutur dia.
Baca Juga:
Senada dengan hal tersebut, pasangan muda Dela dan Deka mengatakan, selama ini banyak berita hoaks yang mereka terima.
"Alhamdulillah terima kasih kepada UIN Raden Fatah yang menyelenggarakan kegiatan ini. Kami lebih hati-hati lagi dan kami akan saring sebelum sharing berita," ucapnya.
Ajang tersebut diikuti sebanyak 100 warga Desa Saleh Mulya, yang terdiri dari para muda-mudi dan orang tua. Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat melek digital sebagai bentuk literasi digital dari pemerintah bekerja sama dengan Dosen UIN Raden Fatah Palembang.(Elsa/*)