Palembang
Senin, 24 Juli 2023 18:29 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Pada Hari Anak Nasional (HAN), Minggu (23/7/2023) saat matahari tepat berada di atas kepala puluhan anak tampak semangat berbaris di tepi Sungai Musi.
Anak-anak yang bermukim di kawasan Kelurahan Tangga Takat berada di bantaran Sungai Musi.
Bernyanyi, bertepuk tangan, riang gembira mereka siang itu merayakan Hari Anak Nasional bersama sejumlah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya yang mendampingi.
Adalah Najmah, PhD yang menjadi ketua penelitian dari FKM Unsri yang konsisten mengajak masyarakat setempat untuk terus melakukan pencegahan stunting dan wasting.
"Perlu cara jitu untuk mengajak masyarakat melawan stunting dan wasting," kata Najmah, siang itu ditemui di tengah hiruk pikuk acara peringatan HAN.
Ia mengungkapkan menggunakan bahasa daerah atau bahasa Palembang menjadi pilihan untuk lebih memudahkan masyarakat memahami apa yang disampaikan.
"Kami tak hanya melakukan penyuluhan dengan mendatangi rumah-rumah warga tetapi juga memasang stiker-stiker yang didesain menarik dan mudah dimengerti," kata Najmah lagi.
Sebanyak 100 mahasiswa dan mahasiswi FKM dan Fakultas Kedokteran Unsri terlibat aktif dalam upaya mencegah stunting dan wasting di Kota Palembang.
Selain itu, juga melibatkan kader posyandu, ibu rumah tangga dan tim promosi kesehatan Puskesmas Taman Bacaan yamh juga aktif dalam melakukan program penyuluhan tersebut.
Program penyuluhan keliling atau Pangling tersebut menyasar masyarakat bantaran Sungai Musi mulai pasangan pengantin baru, ibu hamil dan anak-anak.
Dimana, tim menyampaikan kepada masyarakat pentingnya menjaga ketercukupan gizi dan menjaga kebersihan lingkungan agar bisa mengantisipasi penyebaran beragam penyakit.
Kantong stunting
Puluhan anak-anak tersebut semakin bersemangat bernyanyi dan bermain meskipun matahari sedang terik-teriknya.
Dengan dikomandoi mahasiswi dan mahasiswa anak-anak pun diajarkan bagaimana cara mencuci tangan yang benar.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang, dr. Hj. Fenty Aprina, dalam kesempatan tersebut mengungkapkan hingga kini Kota Palembang berhasil menurunkan angka stunting.
"Kini anak penderita stunting turun signifikan, meskipun angkanya masih mencapai 14 persen lebih," kata dia.
Ia menjelaskan di Kota Palembang sendiri terdapat sejumlah kantong stunting, terutama di tepi Sungai Musi.
Kawasan Kelurahan Tangga Takat ini, merupakan salah satu kantong stunting.
Selain itu, ada juga kantong stunting di Kecamatan Kertapati dan Kuto Batu di wilayah Seberang Ilir.
"Kami terus berupaya menekan angka stunting dan wasting, dengan secara rutin melakukan program pendampingan dan pemantauan kesehatan," kata dia lagi.
Fenty mengungkapkan bersinergi dengan perguruan tinggi, seperti dengan Unsri ini menjadi langkah strategis untuk mengantisipasi penambahan angka stunting dan wasting di Palembang.
Kelak masyarakat pun semakin sadar pentingnya melakukan hidup sehat dengan mencukupi kebutuhan gizi anak dan ibu hamil, dan tidak ketinggalan menjaga lingkungan agar terjaga kebersihan, tambah dia.
Wakil Rektor III Unsri, Iwan Setia Budi sebagai perguruan tinggi yang berdomisili di Sumatera Selatan tentunya melakukan pendampingan atau penyuluhan kepada masyarakat menjadi salah satu bentuk pengabdian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Salah satunya, melakukan penyuluhan stunting yang memang kini menjadi isu nasional juga global, kata dia.
Bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat adalah langkah efektif untuk membangun pola pikir masyarakat menjadi lebih baik.
Khusus untuk masalah stunting, targetnya kelak, Palembang dan Sumatera Selatan bisa bebas dari masalah stunting maupun wasting, ujar dia.(ert)
sehari yang lalu