Rabu, 24 September 2025 10:00 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
Editor:Redaksi Wongkito
PALEMBANG, WongKito.co - Komunitas tuli di Palembang mendapat dukungan dari Pemerintah Kota Palembang dalam rencana peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional 2025, yakni dengan menyalakan lampu biru pada 27 September 2025 di Jembatan Ampera dan Taman Kambang Iwak.
“Ya Alhamdulillah Pemkot Palembang peduli dengan Gerkatin dan mendukung untuk pasang lampu biru nanti,” ungkap Ketua DPD Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin) Sumsel, Desi Ana Amelia dikonfirmasi WongKito.co, Rabu (24/09/2025).
Diketahui, Hari Bahasa Isyarat Internasional diperingati setiap tanggal 23 September. Federasi Tuna Rungu Sedunia telah menyerukan agar semua tempat umum, tempat penting umum dan gedung resmi, dan lain-lain disorot dengan lampu biru untuk mendukung bahasa isyarat dan menunjukkan solidaritas dengan komunitas tuli di seluruh dunia.
"Lampu biru menjadi simbol penegasan kembali akan komitmen untuk mendukung bahasa isyarat. Lampu biru juga menunjukkan solidaritas dengan komunitas tuli secara global,” jelas Desi.
Adapun dalam memperingati Hari Bahasa Internasional 2025, Gerkatin menggelar perayaannya pada Minggu (28/09/2025) pagi di Kambang Iwak dengan pawai dan sosialisasi bahasa isyarat untuk masyarakat umum (tuli dan dengar). Selain itu, Gerkatin juga akan mengadakan Musyawarah Cabang (Muscab) pada 25 Oktober mendatang.
Saat ini, anggota Gerkatin di Palembang berjumlah lebih dari 300 orang, dengan 175 di antaranya berada di Sumatera Selatan. Sekitar 200 anggota diperkirakan akan hadir.
Diakui, masih ada tantangan yang dihadapi oleh komunitas tuli, terutama terkait akses pekerjaan, pendidikan, dan kesehatan. Desi berharap dukungan dari pemerintah dapat terus bertambah, khususnya dalam menyediakan akses kerja dan pendidikan yang lebih luas."Alhamdulillah, akses untuk kerja ada, tapi sangat sedikit sekali. Semoga bisa bertambah," kata Desi.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Palembang, Prima Salam menyampaikan apresiasi dan dukungan penuhnya terhadap Gerkatin. Menurutnya, komunitas tunarungu ini telah menjadi inspirasi bagi banyak pihak.
"Mereka menjadi inspirasi kita semua dan semoga kehadiran mereka juga bisa ikut menjadikan Palembang Darussalam," ujar Prima Salam dalam audiensi Gerkatin, Senin (22/09/2025).
Ia menambahkan, pihaknya juga akan membantu mempromosikan produk UMKM dari anggota Gerkatin, seperti tas rajut, yang akan dipasarkan di sebuah toko di kota Palembang.
Sejarah Singkat
Untuk mengenal lebih dalam tentang Hari Bahasa Isyarat Internasional, Desi menyampaikan catatan sejarahnya. Disebutkannya, pada tahun 2009 Komunitas Tuli mulai mengenal istilah Deafhood Blue, diperkenalkan oleh Dr. Paddy Ladd, seorang akademisi dan aktivis tuli dari Inggris.
Tahun 2017, PBB secara resmi menetapkan 23 September sebagai Hari Bahasa Isyarat Internasional. Sejak 2018 banyak gedung dan monumen di seluruh dunia dinyalakan dengan lampu biru sebagai simbol dukungan terhadap penggunaan bahasa isyarat dan hak-hak tuli.
“Biru sebagai simbol kebanggaan, harapan dan perjuangan komunitas tuli di seluruh dunia dan melambangkan kedamaian, kesetaraan, dan kebebasan berekspresi,” terang dia. (yulia savitri)