Selasa, 18 Juli 2023 14:48 WIB
Penulis:admin
Editor:admin
JAKARTA, WONGKITO.CO – Mega proyek tol Sumatera di kerjasamakan dengan Indonesia Investment Authority (INA). Dari hasil kerjasama PT Hutama Karya mendapat suntikan dana sebesar 20,55 triliun.
Seperti diketahui tol trans Sumatera dikerjakan oleh perusahaan plat merah, Hutama Karya (Persero). Untuk ruas tol Bakauheni-Terbanggi besar tol Medan Binjai ini yang di kerjasamakan.
Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto, mengatakan pemilihan kedua ruas ini juga didasari oleh tren positif Lalu Lintas Harian (LHR).
Di mana Tol Bakter dilintasi sekitar 35.451 kendaraan per harinya dan untuk kondisi normal Tol Mebi dilintasi sebanyak 43.404 kendaraan per harinya. Artinya, kedua ruas tol ini memenuhi kesesuaian terhadap business plan, salah satunya Internal Rate of Return (IRR) bagi investor.
“Bagi Hutama Karya, kerja sama investasi ini diharapkan dapat memberikan efek multiplikasi pada pembangunan JTTS yang berkelanjutan, dan menurunkan pinjaman perusahaan dalam membangun Jalan Tol Trans Sumatera,” ujar Budi, dikutip Selasa 18 Juli 2023.
Hingga saat ini, Hutama Karya telah membangun Tol Trans Sumatra sepanjang ±1.021,5 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Untuk ruas tol Konstruksi 424,5 km dan 597 km ruas tol Operasi.
Adapun ruas yang telah beroperasi secara penuh di antaranya yakni Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (141 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2, 3 dan 4 (37 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi 1 (12 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (18 km) dan Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km).
Baca juga
Berdasarkan data Hutama Karya per 30 Juni 2023, berikut ruas Tol Trans Sumatra yang masih dalam Pembangunan:
Sepanjang 24 km ruas Sigli – Banda Aceh masih dalam tahap konstruksi dengan target operasi tahun ini. Rinciannya, seksi 1 (Padang Tidji – Seulimum) progres konstruksi mencapai 57,15% dan pengadaan lahan 98,15%.
Seksi 1 (Binjai – Pangkalan Brandan) maish dalam tahap konstruksi sepanjang 46 km. Sementara Binjai – Pangkalan Brandan progres konstruksinya mecapai 79,93% dan progres pengadaan lahan sudah 96,04%. Ruas ini ditargetkan beroperasi pada tahun ini.
Ruas Kisaran – Indrapura masih dalam tahap konstruksi sebesar 79,93% dan pengadaan lahan 96,04%. Targetnya, ruas ini beroperasi pada 2023.
Ruas yang memiliki panjang 93 km ini progres konstruksinya mencapai 84,26% dan pengadaan lahan 94,91%. Adapun target operasinya juga tahun ini.
Sudah beroperasi sepanjang 31 km, tahap konstruksi ruas Pekanbaru – Padang masih tersisa 61 km. Rinciannya, konstruksi Padang – Sicincin baru mencapai 32,69% dan pengadaan lahan 85,88%.
Lalu Bangkinang Pangkalan Tahap I (Bnagkinang – Koto Kampar) sudah 81,04% tahap kontruksi dan pengadaan lahan hingga 87,72%.
Memiliki panjang 119 km, seksi Indralaya – Prabumulih telah mencapai 98,86% tahap kontrauksi dan pengadaan lahan 96,04%.
Peraturan Presiden No. 117 Tahun 2015 mengamanahkan proyek jalan tol Trans Sumatra ditargetkan rampung dan beroperasi penuh pada 2024.
Baca juga
Sayangnya, megaproyek ini dipastikan bakal molor. Staf Khusus Menteri BUMN III Arya Sinulingga mengatakan target Tol Trans Sumatra yang akan menghubungkan Lampung hingga ke Aceh di utara Sumatera tidak akan tercapai.
Menurut Arya, yang paling mungkin dicapai proyek tol Trans Sumatera yakni dari Lampung hingga Jambi. Targetnya kini, pembangunan tahap 1 Jalan Tol Trans Sumatera dari Bakauheni hingga Jambi dapat tercapai pada tahun 2024.
Dengan molornya waktu pengerjaan proyek, kebutuhan dana pembangunan tentunya bengkak. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, sejak 2015-2022, anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) telah menyuntik modal (Penyertaan Modal Negara/ PMN) sebanyak Rp83,74 triliun.
Dana ini diberikan kepada perusahaan konstruksi milik negara yakni PT Hutama karya (Persero) atau HK sebagai penerima penugasan. Total Rp83,74 triliun terdiri dari terdiri dari Rp3,6 triliun (2015), Rp2 triliun (2016), Rp10,5 triliun (2019): Rp11 triliun (2020); Rp25,29 triliun (2021), dan Rp31,35 triliun (2022).
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 18 Jul 2023