kendaraan listrik
Selasa, 07 Maret 2023 23:56 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
PALEMBANG — Kebijakan fiskal subsidi kendaraan elektrik (electric vehicle/EV) dari pemerintah berpotensi menghemat pengeluaran rumah tangga masyarakat penggunanya.
Kepala Center of Food, Energy, and Sustainable Development INDEF Abra Talattov mengatakan motor listrik akan jauh lebih hemat jika dibandingkan dengan motor jenis bahan bakar minyak (BBM) biasa.
“Sudah banyak, hitung-hitungan yang menunjukkan bahwa motor listrik jauh lebih hemat dari motor biasa. Ini kebijakan bagus untuk masyarakat. Pengeluaran BBM bisa ditekan untuk penggunaan lain,” katanya kepada media, Selasa, 7 Maret 2023.
Kebijakan tersebut, lanjut Abra, juga mampu memberikan efek positif terhadap serapan listrik masyarakat. “Pasalnya sampai pada 2022 energi listrik oversupply 7 GW,” paparnya.
Jika dihitung pemakaian 2,2 KWh per hari untuk 250.000 kendaraan bermotor listrik, akan memperoleh hasil sekitar 165 MWh listrik per tahun yang akan terserap.
“Itu dihitung pemakaian rutin motor listrik rata-rata 25 hari,” jelas Abra.
Namun demikian, tambah Abra, sangat diperlukan kebijakan holistik untuk menunjang keberhasilan program tersebut. “Harus ada kebijakan nonfiskal yang menyertai itu. Misalnya dengan penjaminan kualitas baterai, peningkatan jumlah SPKLU, hingga penyediaan keistimewaan parkir motor listrik di sejumlah tempat.”
Kebijakan tersebut, paparnya, harus diberikan kepada golongan masyarakat yang tepat. “Jangan sampai itu menjadi kebijakan ompong atau justru tidak terserap,” ungkapnya.
Dengan adanya perpaduan instrumen kebijakan fiskal dan nonfiskal tersebut, paparnya, muncul keyakinan bahwa negara hadir dalam mengurangi emisi karbon karbon guna mencapai Net Zero Emission pada 2060.