jepang
Jumat, 03 November 2023 07:50 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Kekinian gencar-gencarnya kampanye memboikot produk dari Israel atau negara dan perusahaan yang berafiliasi dengan negara yang sepanjang sejarah berkonflik dengan Palestina tersebut.
Boikot produk dengan tidak lagi membeli dan mengonsumsi barang berasal dari tanah dan pendukung zionis, seperti Amerika Serikat dan Belanda tersebut sudah digaungkan sejak lama.
Adalah Komunitas BDS, Boycott, Divestment, dan Sanctions atau Boikot, Divestasi dan Sanksi telah melakukan gerakan tersebut sejak tahun 2005.
Gerakan BDS tersebut, menurut laman BDSmovement.net sangat efektif membuat perusahaan dan investor mulai berpaling dari Israel.
Baca Juga:
BDS mencontohkan tahun 2014, terjadi penurunan investasi asing langsung ke Israel hingga 46 persen.
Gerakan BDS juga memberikan dampak besar terhadap perusahaan-perusahaan Israel. Salah satunya adalah Carmel Agrexo yang merupakan perusahan ekspor pertanian terbesar di Israel, Indonesia juga menjadi salah satu konsumen hasil pertanian Israel, yaitu mengimpor langsung jeruk santangg dari negara tersebut.
Gerakan melakukan boikot terhadap produk-produk pro Israel, seperti Starbucks, McDonald's, KFC, Pepsi, Netflix, Unilever, Danone, Nestle, hingga Walt Disney kini terus dikampanyekan dan dilakukan masyarakat Indonesia.
Namun, keinginan untuk memboikot produk Israel dan sekutunya tersebut tampaknya mulai tidak mulus. Terutama bagi kaum emak-emak yang memang biasanya memilih produk diskon untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“Ini saja bu, diskon jadi Rp 15 ribu,” ucap seorang kasir.
Dewi (34) mengaku sangat ingin ikut terlibat memboikot produk Israel dan perusahaan yang mendukung tindakan negara Zionis tersebut terhadap rakyat Palestina.
"Saya datang berbelanja ke mini market di Palembang, sudah pas memilih produk yang dinilai tidak terlibat aksi dukung Israel, tetapi ada tawaran diskon dari kasir, saya pun langsung menganti pilihan sebelumnya tersebut," kata warga Palembang ini.
Ia mengakui, sejumlah produk dari Unilever, mulai dari sabun cuci pirang dan pasta gigi diskon jor-joran.
"Saya pun bingung mau memboikot atau membeli produk diskonan tersebut," kata dia lagi.
Tak hanya itu, KFC salah satu yang termasuk pada perusahaan pendukung Israel juga masif menawarkan diskon dan program promosi untuk pembelian paket ayam goreng.
Di sisi lain, kedai kopi Starbuck di Kota Palembang pun masih tampak belum ada penurunan pengunjung, setidaknya dari tiga gerai kopi tersebut pengunjung masih tampak seperti biasa alias terkesan tidak ada pengurangan pelanggan.
Baca Juga:
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menanggapi seruan boikot produk-produk Israel efek dar agresi Israel ke Gaza, Palestina tersebut diungkapkan Plt Sekretaris Jenderal Kemenperin Putu Juli Ardika mengatakan pemerintah tentunya lebih fokus mendorong pelaku industri lokal berkembang dengan pesat.
"Seruan boikot produk dari Israel tersebut menjadi momentum meningkatkan penggunaan produk domestik Indonesia," kata dia.
Menurut dia produk lokal kualitasnya tidak kalah dengan produk impor tersebut.
"Ranah Kemenperin adalah menjalankan kebijakan-kebijakan yang mendukung produktivitas dan daya saing sektor industri. Saat ini, fokus kami adalah langkah-langkah pengetatan arus barang impor untuk mendukung pengembangan pasar dalam negeri," ujar dia.