Sabtu, 08 Maret 2025 19:16 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA – Tak lengkap jika berlibur ke suatu tempat tanpa mencoba kuliner khas daerah tersebut. Seperti halnya saat kalian berlibur ke Cirebon. Kuliner Cirebon memiliki keunikan tersendiri dengan cita rasa khas yang membedakannya.
Masakannya tidak sepenuhnya menyerupai hidangan khas Jawa Barat, namun juga memiliki perbedaan dengan olahan khas Jawa Tengah. Terkait hal itu, berikut rekomendasi kuliner khas Cirebon, dilansir dari cirebonkota.go.id.
Berikut beberapa rekomendasi kuliner khas Cirebon:
Mi koclok merupakan hidangan khas Cirebon, Jawa Barat. Makanan ini dibuat dari mi basah yang disajikan dengan kuah kaldu ayam kental dan aneka bumbu. Mi koclok juga dilengkapi dengan irisan daun bawang, kembang kol, tauge, telur rebus, suwiran ayam, serta taburan bawang goreng.
Baca juga:
Dengan cita rasa yang lezat dan khas, mi koclok paling nikmat disantap selagi hangat. Hidangan ini juga telah dikenal sebagai salah satu kuliner populer di Cirebon.
Hidangan ini menjadi favorit baik bagi penduduk lokal maupun wisatawan. Sesuai dengan namanya, dalam bahasa Cirebon, nasi disebut sega, sementara Jamblang merujuk pada sebuah desa di Cirebon. Nasi Jamblang pun menjadi salah satu kuliner khas daerah yang wajib dicoba.
Hidangan ini merupakan varian nasi bungkus khas Jamblang, Cirebon, yang ditawarkan dengan harga terjangkau. Keunikannya terletak pada pembungkus daun jati yang memberikan aroma khas. Isian nasi Jamblang terdiri dari beragam lauk, seperti ikan, daging ayam, taoco, atau tempe, yang disajikan dengan sambal khas Cirebon.
Tahu Gejrot merupakan akanan khas Cirebon yang terdiri dari tahu coklat goreng yang dipotong-potong, lalu disiram dengan kuah berbahan cuka, gula merah, dan sambal hijau yang dihaluskan.
Kombinasi bumbu sederhana tersebut menciptakan perpaduan rasa yang khas, menggabungkan gurih, manis, dan pedas. Keunikan cita rasanya pasti akan memanjakan siapa pun yang mencicipinya.
Biasanya, makanan ini dijual di warung pinggir jalan atau oleh pedagang kaki lima dengan harga yang ramah di kantong.
Rujak gamel merupakan salah satu kuliner khas Cirebon yang banyak diminati oleh pencinta makanan pedas. Hidangan ini memiliki kesamaan dengan rujak pada umumnya, terdiri dari rebusan kangkung, mi, kol, mentimun, tahu, dan gorengan.
Namun, yang membedakannya adalah tambahan kerupuk teles atau kerupuk basah. Berbeda dari kerupuk biasa yang digoreng, kerupuk dalam rujak gamel direbus, sehingga menghasilkan tekstur yang kenyal.
Kuliner legendaris Cirebon berikutnya yang populer adalah docang. Hidangan ini terdiri dari perpaduan lontong, tauge, dan daun singkong.
Nama docang berasal dari dua bahan utamanya, yaitu do yang merujuk pada bodo, sebutan untuk baceman dage atau oncom, serta cang yang diambil dari kacang hijau yang telah bertunas menjadi tauge.
Hidangan ini terdiri dari potongan lontong yang disajikan dengan parutan kelapa, daun singkong, daun kucai, tauge, dan kerupuk, lalu disiram dengan kuah oncom.
Keunikan docang terletak pada tambahan kerupuk putih yang dihancurkan saat penyajian. Berbeda dari kerupuk putih yang biasa dijual di warung kelontong, kerupuk dalam docang memberikan sensasi rasa yang unik di setiap gigitan.
Docang kerap menjadi opsi favorit untuk sarapan atau makan siang, karena selain memiliki cita rasa khas, harganya juga ramah di kantong.
Liburan ke Cirebon kurang lengkap tanpa mencicipi empal gentong. Sekilas, hidangan ini menyerupai soto karena kuahnya yang berwarna kuning.
Empal gentong merupakan kuliner khas Cirebon yang dibuat dari daging sapi, termasuk usus, limpa, dan bagian lainnya, yang dimasak dengan berbagai bumbu rempah. Proses memasaknya menggunakan gentong dari tanah liat dengan kayu bakar sebagai bahan bahan bakarnya.
Saat disajikan, hidangan ini ditaburi daun kucai dan sambal kering. Empal gentong memiliki cita rasa yang gurih dan kaya akan rempah.
Adapun, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), istilah empal mengacu pada daging yang dipotong pipih, direbus dengan bumbu, lalu digoreng. Sementara, teknik pengolahan daging sapi dalam empal gentong merupakan perpaduan budaya Jawa, Arab, India, dan China.
Kuah kental yang mirip gulai merupakan hasil perpaduan budaya kuliner Arab dan India. Sementara, penggunaan jeroan mencerminkan pengaruh kuliner Tionghoa. Adapun cita rasa khas Nusantara tercermin dari beragam bumbu dan rempah yang digunakan dalam hidangan ini.
Tidak seperti es cincau, es cuing memiliki tekstur santan yang lebih kental. Perbedaan lainnya juga terlihat dari pohon dan daunnya, di mana daun cincau berukuran lebar dan tebal, sementara daun cuing lebih sempit dan tipis.
Kelezatan es cuing berasal dari santannya yang kental, memberikan cita rasa gurih. Minuman ini biasanya disajikan dengan es serut dan sirup gula merah, menjadikannya pilihan tepat untuk dinikmati saat cuaca panas.
Nasi lengko atau yang dikenal oleh masyarakat Cirebon sebagai sega lengko, merupakan perpaduan nasi dengan berbagai sayuran dan lauk-pauk sehat, seperti tahu goreng, tempe goreng, taoge, daun kucai, dan timun.
Selain kaya akan bahan-bahan bergizi, kelezatan nasi lengko juga didukung oleh siraman saus kacang yang menjadi bumbu pelengkap. Rasa khas dari saus kacang ini berperan penting dalam menciptakan cita rasa yang nikmat.
Secara umum, nasi lengko memiliki rasa gurih dan sedikit manis. Namun, bagi pecinta pedas, hidangan ini bisa ditambahkan cabai sesuai selera. Tambahan taburan bawang goreng semakin memperkaya rasa, menjadikan nasi lengko semakin lezat dan menggugah selera.
Itu dia beberapa rekomendasi kuliner populer yang wajib dicoba saat berlibur ke Cirebon. Kalian tertarik ingin mencoba yang mana?
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 08 Mar 2025