Jumat, 26 Januari 2024 18:55 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA – Skimming adalah salah satu tindak kriminal di bidang perbankan yang sampai saat ini belum ada solusinya. Banyaknya kasus skimming anjungan tunai mandiri (ATM) di Indonesia, menyebabkan kerugiannya tidak tanggung-tanggung.
Tapi, sebenarnya, apa itu skimming? Apa saja teknik skimming paling umum dilakukan? Apa yang bisa kita upayakan untuk menghindarinya? Simak penjelasan mendalam dari PT Bank OCBC NISP Tbk, dilansir dari riset resmi, Minggu 1 Agustus 2021, berikut ini:
Skimming adalah salah satu tindak kriminal di bidang keuangan terbesar di dunia. Di Amerika, kerugian akibat kejahatan skimming mencapai US$1 miliar per tahunnya. Tidak kalah parah, kasus skimming di Indonesia juga telah menimbulkan kerugian hingga miliaran rupiah.
Salah satu kasus skimming terparah di Tanah Air terjadi beberapa waktu lalu. Seorang nasabah bank tiba-tiba kehilangan seluruh tabungannya dengan jumlah total Rp128 juta. Saat diselidiki, ternyata dari rekening korban terdapat transaksi sah di luar pengetahuan korban. Musibah ini telah dipastikan terjadi karena skimming.
Skimming adalah kejahatan tingkat tinggi yang membutuhkan kecerdasan dan kemampuan teknis level ahli. Oleh karena itu, hanya orang-orang tertentu saja dapat melakukannya. Sejauh ini, ada beberapa teknik skimming berhasil diketahui, yaitu:
Teknik skimming pertama dan paling umum digunakan sindikat adalah dengan menempelkan card reader ke mulut ATM. Bentuk card reader ini sangat tipis, dan bahkan tidak bisa dilihat, karena letaknya biasanya di bagian datar tempat memasukkan ATM.
Jika Anda memasukkan kartu ke dalam ATM yang sudah dimasuki card reader, seluruh data Anda mulai dari nomor debit/kredit sampai PIN akan masuk ke dalam card reader tersebut. Setelah Anda pergi, card reader akan dilepaskan dan data Anda pun dalam bahaya.
Alternatif berikutnya teknik skimming adalah dengan memasang micro camera ke bagian atas papan PIN/mulut ATM. Kamera ini dapat mendeteksi seluruh kegiatan Anda, mulai dari memasukkan PIN sampai nomor kartu kredit. Akan tetapi, teknik skimming ini tidak seberbahaya teknik card reader. Karena pengambilan data PIN dan nomor kartu tidak dilakukan otomatis.
Kejahatan skimming satu ini sempat marak di Indonesia beberapa tahun lalu. Jadi, sindikat skimming memasang mulut ATM palsu (yang sebenarnya adalah card reader). Bentuk dan ukuran alat ini sama persis dengan mulut ATM asli, sehingga banyak orang tidak bisa mengenali mulut ATM yang digunakannya ganda.
Teknik terakhir skimming adalah dengan menambahkan lapisan tambahan di tombol PIN. Biasanya sindikat ATM memasangkan ini bersamaan dengan micro camera di dalam mulut ATM. Jadi saat micro camera mengambil nomor kartu, lapisan PIN palsu akan merekam nomor PIN Anda.
Dampak skimming sangat berbahaya, terutama jika Anda mengandalkan rekening guna menyimpan dana dalam jumlah besar. Agar terlindungi dari kejahatan skimming seperti ini, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:
Cara pertama melindungi diri dari skimming adalah dengan memeriksa mulut ATM sebelum memasukkan kartu ke dalamnya. Coba perhatikan apakah ada kejanggalan atau benda aneh di sekitar mulut ATM. Jika memungkinkan, intip ke dalam mulut kartu ATM dan lihat apakah ada benda asing menempel di sana.
Cara berikutnya untuk melindungi diri dari skimming ATM adalah dengan waspada saat menggunakan ATM, terutama saat memasukkan nomor PIN. Perhatikan apakah ada orang-orang dengan gelagat aneh, misalnya menggunakan mesin ATM terlalu sebentar atau keluar - masuk ATM berulang kali.
Langkah selanjutnya yang bisa Anda lakukan guna menghindari skimming adalah dengan memerhatikan seluruh bagian mesin ATM. Saat masuk ke dalam kotak ATM, lakukan pengecekan menyeluruh bagian ATM, mulai dari kabel, papan PIN, sampai mulut ATM. Pastikan semuanya dalam kondisi normal dan tidak ditempeli benda aneh.
Agar rekening Anda selalu aman, jangan lupa mengganti PIN ATM secara berkala, minimal 1 - 3 bulan sekali. Jangan pernah gunakan kombinasi sandi yang gampang dilacak, seperti tanggal lahir, nomor ponsel, dan nomor KTP.
Selain mengganti PIN secara berkala, Anda bisa mengupayakan keamanan diri dari skimming ATM dengan memakai ATM yang dilindungi security. Umumnya, ATM-ATM paling aman terletak di sekitar kantor cabang, karena penjagaannya sampai 24 jam.
Selain penjagaan maksimal, menggunakan ATM di dekat cabang akan memudahkan Anda melaporkan kejanggalan pada ATM. Security bank akan selalu siap membantu Anda mengecek kejanggalan tersebut.
Upaya terakhir yang bisa Anda lakukan untuk menghindari kejahatan skimming adalah dengan ganti kartu ATM magnetic stripe menjadi kartu chip. Teknologi chip memiliki proteksi berlapis guna melindungi data Anda direkam card reader.
Selain itu, data di dalam kartu ATM chip tidak dapat digandakan, karena diatur hanya dapat dimiliki dan diakses satu orang.