Sabtu, 09 September 2023 19:49 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) kembali dibuka dan diresmikan penggunaannya dengan wajah baru pada Jumat 1 September 2023 lalu. Pasca-renovasi, TMII kini menyajikan berbagai macam atraksi, wahana, serta layanan baru yang lebih fresh dan kekinian untuk menambah experience bagi pengunjungnya.
TMII juga sempat digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Spouse Program KTT ke-43 ASEAN. Spouse Program sendiri merupakan ajang memperkenalkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Indonesia dari Aceh hingga ke Papua.
TMII merupakan sebuah rangkuman kebudayaan dari seluruh provinsi di Tanah Air. Rangkuman tersebut dituangkan dalam bentuk miniatur kepulauan nusantara lengkap dengan anjungan daerah, bangunan dan arsitektur tradisional, kesenian daerah, taman rekreasi, dan berbagai macam wahana yang menawarkan sarana seni, rekreasi, dan edukasi bagi pengunjung.
Keberadaan TMII tidak terlepas dari peran dan kiprah Ibu Tien, istri Presiden kedua Indonesia Soeharto. Ibu Tien memiliki gagasan membangun TMII pada tahun 1970 karena terinspirasi setelah mengunjungi Disneyland, California. Gagasan tersebut lantas disampaikannya dalam rapat bersama dengan Yayasan Harapan Kita (YHK).
Baca juga :
Selang setahun kemudian pada tahun 1971, gagasan yang pernah diungkapkan oleh Ibu Tien dipaparkan di depan umum dalam penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh Indonesia di Istana Negara. Setelahnya, Rencana induk dan studi kelayakan pembangunan TMII pun dibuat dan selesai selama 3,5 bulan.
Memasuki tahun 1972 pembangunan TMII pun dimulai pada lahan seluas hampir 150 hektare. Rancangan bangunan utamanya berupa peta relief Miniatur Indonesia dimana dikelilingi oleh air.
Selain itu terdapat juga Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan gedung pengelolaan yang disiapkan oleh Nusa Consultants selaku pihak yang ditugaskan oleh YHK dalam mengawasi pembangunan tersebut. Pengelolaan pembangunan TMII dilakukan oleh YHK yang berada di bawah naungan keluarga Soeharto.
Pembangunannya kala itu tersebut sempat menuai protes karena diperkirakan menelan biaya hingga Rp10,5 miliar dan tidak memiliki urgensi di tengah adanya kemiskinan. Meski demikian, selang tiga tahun kemudian TMII telah selesai dibangun dan diresmikan pada 20 April 1975.
Setelah puluhan tahun pasca pembangunannya, TMII mendapat polesan baru. Revitalisasi TMII kemudian dilakukan yang merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Proses ini dimulai sejak Januari 2022 dengan anggaran lebih dari Rp1 triliun. Selain itu, perusahaan BUMN, PT InJourney, juga telah mengalokasikan sekitar Rp200 miliar untuk mempercantik dan menambah atraksi lainnya.
Pembaruan TMII merupakan bagian percepatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur untuk mendukung penyelenggaraan acara internasional. Wajah baru TMII menerapkan zona hijau dimana 70% areanya merupakan area hijau sehingga kendaraan beremisi hanya diperbolehkan sampai area parkir dan pengunjung dapat berkeliling dengan angkutan berbasis listrik yang telah disediakan.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Khafidz Abdulah Budianto pada 09 Sep 2023