Investor Pemula Merapat, Aplikasi Welma BCA Kini Bisa SID Online

Kamis, 04 Februari 2021 12:46 WIB

Penulis:Ananda Astri Dianka

Aplikasi investasi digital Welma alias Wealth Management PT Bank Central Asia Tbk (BCA) / Facebook @BankBCA

JAKARTA – Tren investasi dan proteksi dari generasi milenial memang terus meningkat. Inilah yang membuat PT Bank Central Asia Tbk alias BCA kembali menambah kemudahan bagi investor pemula untuk melakukan transaksi di aplikasi Welma.

Aplikasi Welma dari BCA biasanya digunakan untuk transaksi (jual-beli) produk investasi seperti Reksa Dana, obligasi dan edukasi asuransi). Kini, Welma dilengkapi dengan fitur pendaftaran Single Investor Identification (SID) Online sebagai syarat melakukan transaksi investasi.

“Kehadiran SID Online ini membuat nasabah tidak perlu lagi datang ke kantor cabang BCA maupun menghubungi Halo BCA untuk mendaftar,” kata Christine Setyabudhi, Senior Executive Vice President Divisi Wealth Management BCA dalam konferensi pers virtual, Rabu, 3 Februari 2021.

Fitur terbaru ini diharapkan mampu menjaring lebih banyak investor pemula. Memang, sejak pandemi COVID-19 tren meningkatnya investor pemula memang cukup signifikan.

Investor Baru Melejit

Ini terlihat dari data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pertumbuhan investor baru sepanjang tahun 2020 yang mengalami peningkatan sebesar 28%.

Angka tersebut juga kian diperkuat dengan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mencatat angka realisasi investasi sepanjang tahun 2020 yang meningkat 1,1% jika dibandingkan dengan tahun 2019.

Welma sendiri tak ketinggalan berkahnya, belum genap dua tahun sejak diluncurkan pada September 2019, aplikasi ini telah diunduh oleh lebih dari 84 ribu pengguna. Selain itu juga menghasilkan lebih dari 75 ribu transaksi dengan nominal transaksi mencapai Rp6,7 triliun per Januari 2021.

Adapun, transaksi yang mencatatkan nominal terbesar pada aplikasi ini adalah pembelian SBN Ritel dan frekuensi transaksi terbanyak adalah pada pembelian reksa dana.

“BCA mencermati pertumbuhan tersebut, sehingga tergerak untuk berinovasi dalam mengembangkan aplikasi investasi dan proteksi berbasis digital,” ujarnya.