Kamis, 16 Maret 2023 15:15 WIB
Penulis:admin
Editor:Redaksi Wongkito
JAKARTA, WongKito.co - Pengurangan penggunaan sampah plastik sekali pakai diakui menjadi langkah pertama yang dapat dilakukan untuk menuju wacana Indonesia bebas plastik. Penerapan nudge theory dapat menjadi salah satu alternatif baru untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai.
Nudge theory adalah suatu cara untuk mengubah perilaku individu dengan memberikan dorongan-dorongan persuasif dengan memberikan penekanan pada tiga aspek, yaitu psikologi, ekonomi, dan sosial. Konsep dorongan ini sesuai jika diterapkan dalam lingkup lingkungan, dengan penerapannya yang tidak mengikat pola perilaku individu seperti aturan dan larangan.
Tahun ini, The Institute for Global Environmental Strategies (IGES) bekerja sama dengan ERIA, akan melakukan pilot project di berbagai negara ASEAN, seperti Indonesia, Thailand, Vietnam, dan Filipina, yang bertujuan untuk mengurangi sampah melalui pendekatan behavioural insight. Center for Southeast Asian Studies (CSEAS) sebagai partner di Indonesia mulai melakukan pilot tersebut.
CSEAS menyelenggarakan seminar bertajuk Strategi ‘Nudging’ untuk Pengurangan Penggunaan Plastik Sekali Pakai di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI Depok pada Rabu, 15 Maret 2023. “Tujuan pilot ini adalah bagaimana aplikasi behavior insight dalam pengurangan sampah plastik di Indonesia,” jelas Programme Director of Sustainable Consumption & Production IGES, Atsushi Watabe.
Direktur Eksekutif CSEAS, Arisman mengingatkan, dalam penerapan behaviour change, tidak hanya perilaku konsumen tetapi juga perilaku produsen. Mengingat pada tahun 2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah mengeluarkan Permen LHK Nomor 75 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Peraturan tersebut bertujuan untuk melibatkan produsen agar ikut bertanggung jawab atas produksi kemasan mereka.
Seminar ini dipastikannya dapat memberikan pengetahuan terkait nudge theory dalam penerapannya untuk mengurangi plastik sekali pakai, sekaligus upaya untuk menjalin kerjasama potensial dengan berbagai pihak dan pemangku kepentingan untuk mengatasi permasalahan sampah plastik sekali pakai.
Seminar dilanjutkan dengan kick-off meeting sebagai tanda pembuka atas berjalannya program intervensi pengurangan plastik sekali pakai yang akan dilaksanakan di kantin FISIP UI. “Mahasiswa sebagai pemangku kepentingan terbesar di kampus harus ikut serta dalam mengurangi permasalahan sampah plastik,” ujar Nurul Isnaeni, Dosen Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI. (*)