Rabu, 28 Desember 2022 18:48 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA - Kapitalisasi pasar aset kripto sepanjang tahun 2022 terpangkas hingga Rp22,67 kuadriliun.
Pada 31 Desember 2022 pukul 20.00 WIB, kapitalisasi pasar aset kripto menurut catatan Coin Market Cap berada di posisi US$2,25 triliun atau setara dengan Rp35,23 kuadriliun dalam asumsi kurs Rp15.659 perdolar Amerika Serikat (AS).
Sementara itu, pada 28 Desember 2022 pukul 12.00 WIB, kapitalisasi pasar aset kripto tercatat di angka US$802 miliar (Rp12,56 kuadriliun).
Dengan kata lain, kapitalisasi pasar aset kripto sejak 31 Desember 2022 hingga 28 Desember sudah mengalami penurunan sebesar Rp22,67 kuadriliun atau 64,34%.
Baca juga :
Sepanjang tahun 2022, memang tidak sedikit faktor-faktor yang menjadi pendorong downtrend di pasar kripto.
Faktor yang mendorong tren negatif pada aset kripto di antaranya laju kenaikan suku bunga dari bank-bank sentral untuk meredam inflasi yang terus merangkak di masa pemulihan ekonomi pascapandemi.
Kemudian, perang Rusia-Ukraina yang memicu krisis energi dan pangan pun menjadi salah satu peristiwa yang melemahkan selera terhadap kripto.
Lalu, kehancuran aset kripto Terra (LUNA) yang anjlok dari posisi 10 besar pun turut menyurutkan sentimen positif, ditambah lagi dengan kehancuran bursa FTX yang semakin membuat pasar kripto memasuki fase crypto winter.
Bitcoin yang tercatat sebagai aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar pun cenderung terus melemah sepanjang tahun ini setelah pada akhir tahun lalu mencatat all time high (ATH).
Jika dihitung dari posisi harga Bitcoin pada 1 Januari 2022 pukul 07.00 WIB di angka US$46.311 (Rp725,18 juta).
Angkanya merosot 64,03% menjadi US$16.656 (Rp260,8 juta) pada 28 Desember 2022 pukul 12.00 WIB.
Kapitalisasi pasar Bitcoin pun turun 63,38% dari US$876,09 miliar (Rp13,71 kuadriliun) menjadi US$320,63 miliar (Rp5,02 kuadriliun).
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 28 Dec 2022