Kamis, 27 Maret 2025 17:45 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
Editor:Redaksi Wongkito
PALEMBANG, WongKito.co – Sebagai langkah mengembalikan marwah baik Kota Palembang yang Viral, karena konten kreator Willie Salim mengaku kehilangan 200 kg daging rendang yang belum masak, dimotori Richard Lee, pemilik klinik kecantikan Athena menyelenggarakan masak besak di tepi Sungai Musi atau Plaza Benteng Kuto Besak.
Sebanyak 300 kg rendang dan 1 ton ayam kecap dimasak, berkolaborasi dengan Pemprov Sumatera Selatan dan Pemkot Palembang, Kamis (27/3/2025).
Sebanyak enam wajan besar digunakan untuk memasak hidangan secara massal sejak pukul 14.00 WIB. Makanan kemudian mulai dibagikan pada 16.34 WIB. Dengan semangat kebersamaan 5.000 kupon telah dibagikan kepada masyarakat, yang dengan tertib menunggu hidangan mereka. Pihak kepolisian turut mengamankan area memasak, memastikan acara berjalan lancar.
Baca Juga:
Richard Lee menegaskan bahwa aksi ini adalah cara positif untuk membuktikan bahwa Palembang tetap bersatu dan penuh cinta.
"Palembang adalah bagian dari Indonesia. Meski disebut ‘Prindavan’, kita harus tetap bersatu dan menunjukkan bahwa Palembang lebih baik. Jangan saling menghina, mari kita balas dengan kasih sayang dan kebersamaan," ujarnya.
Asisten II Setda Palembang, Isnaini Madani, yang turut hadir dalam acara ini, menekankan bahwa masyarakat Palembang memiliki jiwa yang tertib, disiplin, dan saling menghargai.
"Sejak masa Kesultanan, Palembang sudah dikenal sebagai kota yang beradab dan penuh perjuangan. Hari ini kita buktikan bahwa masyarakat Palembang tetap menjaga nilai-nilai tersebut," katanya.
Ketua Gencar, Charma Afrianto, menilai bahwa dampak dari kontroversi sebelumnya berpotensi mengganggu sektor pariwisata. Oleh karena itu, gerakan masak besar ini juga bertujuan untuk membuktikan kepada dunia bahwa Palembang tetap ramah, indah, dan damai.
"Kalau Willie Salim masak 200 kg, kita masak 1 ton ayam. Kita buktikan bahwa masyarakat Palembang tetap tertib dan tidak tamak," tegasnya.
Antusiasme warga yang hadir terlihat jelas. Hendra (42), salah satu warga yang ikut antre, mengaku bangga dengan kegiatan ini.
"Ini bukti kalau wong Plembang kompak dan nggak seperti yang dibilang orang-orang. Kita bisa menunjukkan dengan cara yang lebih baik, bukan dengan emosi," katanya.
Baca Juga:
Senada dengan itu, Rina (30), ibu rumah tangga yang datang bersama keluarganya, merasa kegiatan ini lebih dari sekadar berbagi makanan.
"Saya lihat ini bukan cuma soal bagi-bagi makanan, tapi lebih ke menunjukkan bahwa kita tetap menjunjung tinggi adat dan kebersamaan. Masak rendang bareng-bareng ini seperti simbol kalau kita tetap kuat dan bersatu," ujarnya.
Sementara itu, Iwan (27), seorang pekerja swasta, berharap kegiatan serupa bisa terus berlanjut.
"Acara ini positif banget, bukan cuma buat nama baik Palembang, tapi juga buat masyarakat yang ikut menikmati hidangan berbuka. Semoga ke depannya ada lagi acara serupa, biar makin banyak yang ikut merasakan manfaatnya," ungkapnya.(Malik)