Demokrasi
Jumat, 20 September 2024 07:48 WIB
Penulis:Nila Ertina
Editor:Redaksi Wongkito
PALEMBANG, WongKito.co - Komunitas waria, penyintas HIV dan kelompok marginal lainnya di Kota Palembang hingga kini masih sering distigma sehingga kerap kali menerima perlakuan yang diskriminatif, termasuk saat ada yang meninggal.
Atas kondisi tersebut, Program CSS-HR Yayasan Intan Maharani (YIM) bersama Dompet Dhuafa Sumatera Selatan bekerja sama melatih waria dan penyintas HIV serta anggota komunitas marginal lainnya melakukan pemulasaran jenazah, Kamis (19/9/2024).
Wakil Ketua YIM, M.Suharni mengatakan dengan dilaksanakan pelatihan pemulasaran jenazah diharapkan ke depan tidak ada permasalahan lagi ketika ada anggota komunitas meninggal.
Ia menyayangkan, stigma sering terjadi jika pasien yang meninggal adalah komunitas (LSL, PSP, Transgender yang ODHIV) dan dalam kondisi ekonomi yang miskin.
Karena itu, kepedulian kepada komunitas ini sangat diperlukan, tambah dia.
Baca Juga:
Dia menjelaskan pihaknya menyadari bahwa perawatan paliatif dan pemulasaraan jenazah adalah pengetahuan dan keteampilan yang harus dimiliki agar bisa memberikan bantun pada komunitas.
"Dengan tag line “ We care until heaven” YIM melaksanakan pelatihan pemulasaraan jenazah untuk komunitas," kata dia.
Kegiatan ini dibimbing dan dilatih oleh Tim Dakwa Dompet Dhuafa Sumatera Selatan, yaitu Koordinator Divisi Dakwa Dompet Dhuafa, Wahyu Putra dan Ust.Syaferi serta Ust Mustofa.
Target pelatihan ini, dapat membekali aktivis dan pekerja sosial pada isu HIV TB dan NAPZA untuk terlibat langsung membantu orang-orang sekitar tanpa memandang latar belakang seorang manusia.(*)