Kilang Pertamina Plaju Gelar Pelatihan Karhutla di Banyuasin

Sabtu, 13 September 2025 15:19 WIB

Penulis:Susilawati

Latihan
Pelatihan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Sungai Gerong, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin (Istimewa )

BANYUASIN, WongKito.co – Melalui Pelatihan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Desa Sungai Gerong, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, Kilang Pertamina Plaju melalui tim Fire Brigade Emergency Insurance-HSSE menggandeng Paguyuban Safety Representative RU III, agar masyarakat khususnya Satgas Siaga Api Sungai Gerong yang menjadi peserta dalam pelatihan ini, lebih siaga menghadapi kemungkinan Karhutla yang akhir-akhir ini kembali menjadi isu di Sumatera Selatan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Selatan (Sumsel), mencatat Agustus menjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tertinggi di Sumsel. Selama bulan itu, ada 266 kejadian.

Adapun pelatihan ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan yang dijalankan melalui Program Patra Academy dan Patra Siaga, dengan tujuan menumbuhkan budaya pencegahan serta penanggulangan tanggap darurat berbasis komunitas di skala terkecil pemerintahan.

Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU III Plaju, Siti Rachmi Indahsari, mengatakan perusahaan secara konsisten berupaya "meningkatkan kapasitas dan wawasan terhadap kebencanaan, yang mana menjadi salah satu kompetensi utama tim Emergency dan Insurance di Fungsi HSSE.

Baca juga:

“Kami percaya bahwa pencegahan dan kesiapsiagaan bencana harus dimulai dari komunitas terdekat. Melalui pelatihan ini, kami ingin masyarakat tidak hanya mampu menghadapi risiko kebakaran hutan dan lahan, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan,” ujarnya.

Kepala Desa Sungai Gerong, Vhanji Koembara, menyampaikan apresiasinya atas dukungan Kilang Pertamina Plaju dalam meningkatkan kesiapsiagaan warga terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan pendampingan yang diberikan. Kehadiran pelatihan ini sangat berarti bagi masyarakat kami, karena wilayah Sungai Gerong termasuk area dengan risiko tinggi karhutla. Dengan adanya pembekalan langsung dari tim profesional, kami yakin anggota Kelompok Siaga Api akan lebih sigap dan terlatih, sehingga dapat melindungi desa sekaligus memberi edukasi kepada warga lainnya,” ujar Vhanji.

Turut hadir unsur pemerintahan desa lainnya, yakni Babinsa dari Koramil 0430/Mariana dan Bhabinkamtibmas dari Polsek Mariana.

Ketua Satgas Siaga Api Desa Sungai Gerong, Junawaludin, menegaskan bahwa pelatihan ini memberikan tambahan wawasan dan keterampilan penting bagi anggotanya dalam menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan.

“Selama ini kami berupaya semaksimal mungkin menjaga desa dari risiko karhutla dengan sumber daya yang terbatas. Dengan adanya pelatihan ini, anggota Satgas mendapat pengetahuan teknis dan pengalaman langsung dari tim profesional. Ini tentu menambah kepercayaan diri kami untuk menjadi garda terdepan dalam pencegahan sekaligus penanganan karhutla di Sungai Gerong,” ungkap Junawaludin.

Kabupaten Banyuasin termasuk kawasan dengan risiko tinggi bencana kebakaran hutan dan lahan. Data BPBD Sumsel menunjukkan, sepanjang Januari-September 2025 ini, wilayah yang masuk zona merah karhutla berada di Ogan Ilir dengan 111 kejadian, Muba 83 kejadian, Banyuasin 54 kejadian, OKI 52 kejadian, PALI 34 kejadian, dan Muara Enim 31 kejadian.

Namun demikian, masyarakat menghadapi keterbatasan akses terhadap sarana dan sumber daya penanggulangan bencana.

Melihat kondisi tersebut, Kilang Pertamina Plaju berinisiatif melaksanakan program berbasis masyarakat dengan membentuk dan membina Satuan Tugas (Satgas) Siaga Api di desa tersebut. Satgas ini menjadi garda terdepan di masyarakat dalam melakukan pencegahan, tanggap darurat, hingga pemulihan pascabencana.

Selain memberikan pelatihan teknis penanganan kebakaran, perusahaan menempatkan Satgas Siaga Api sebagai garda terdepan sekaligus agen perubahan di tingkat masyarakat. Satgas berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat untuk mencegah terjadinya karhutla sekaligus memperkuat kesiapsiagaan komunitas lokal menghadapi potensi bencana.

Inisiatif pelatihan Satgas Siaga Api ini juga sejalan dengan komitmen Kilang Pertamina Plaju dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan Tujuan 15 (Menjaga Ekosistem Daratan). Melalui penguatan kapasitas masyarakat dalam pencegahan karhutla, perusahaan turut berkontribusi terhadap upaya mitigasi perubahan iklim serta pelestarian lingkungan di tingkat lokal.

Selain itu, program ini mencerminkan implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), di mana aspek lingkungan dijaga melalui pengurangan risiko kebakaran, aspek sosial diperkuat dengan keterlibatan aktif masyarakat, dan aspek tata kelola tercermin dalam kolaborasi transparan antara perusahaan, pemerintah, dan komunitas.

Kilang Pertamina Plaju berharap kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat. Dengan sinergi yang erat, upaya penanggulangan bencana di wilayah rawan karhutla seperti Sungai Gerong diharapkan dapat berjalan optimal dan berkelanjutan.