sumsel
Selasa, 07 Desember 2021 13:38 WIB
Penulis:Nila Ertina
PALEMBANG, WongKito.co - Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumsel Lydia Kurniawati Christyana mengungkapkan kuartal III 2021, perekonomian Sumsel mampu tumbuh positif sebesar 3,93% (yoy). Selain itu, aktivitas perekonomian di Sumsel mengalami peningkatan sampai dengan akhir November 2021, hal ini terlihat dari tingkat inflasi bulan November 2021 yang berada di level 1,98% (yoy), lebih baik dari periode yang sama pada tahun 2020.
"Kami optimistis perekononian Sumsel diproyeksi akan terus membaik tahun depan," kata dia, Selasa (7/12/2021).
Selain itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada bulan Agustus 2021 mencapai 4,98%, turun 0,52% dibandingkan dengan bulan yang sama di tahun 2022.
Ia menjelaskan, APBN 2022 dirancang untuk tetap mengantisipasi pndemi COVID-19 yang belum berakhir. APBN 2022 masih akan bersifat ekspansif untuk meneruskan fungsi countercyclical dengan tetap memperhatikan risiko dan menjaga sustainabilitas fiskal dalam jangka menengah dan jangka panjang.
Hal itu, untuk mendukung dan memperkuat pemulihan ekonomi, berbagai langkah reformasi struktural dilakukan dalam bentuk penguatan kelembagaan, deregulasi, debirokratisasi, dan dukungan sektoral yang mendorong infrastruktur konektivitas dan mobilitas.
Belanja K/L tahun 2022 ditujukan untuk melanjutkan pemulihan sosial ekonomi serta mendukung reformasi kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial, tambah dia.
Sementara Tahun Anggaran 2022, Provinsi Sumsel mendapatkan alokasi DIPA Satker K/L sebesar Rp13,2 triliun yang ditujukan untuk 41 Bagian Anggaran yang terdiri dari 521 Satuan Kerja.
Dimana TKDD 2022 diarahkan untuk peningkatan harmonisasi belanja K/L dan TKDD, kualitas SDM
Pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur publik daerah. Provinsi Sumsel mendapatkan alokasi TKDD 2022 sebesar Rp 26,9 triliun.
Pada kesempatan itu juga, Kepala Kantor Wilayah DJPb Prov. Sumsel meminta kepada seluruh Satuan Kerja Vertikal dan Pemda untuk segera menyelesaikan pelaksanaan anggaran tahun 2021 yang akan segera berakhir dan menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan anggaran tahun 2022 agar dapat dilaksanakan segera di awal tahun sehingga kinerja pelaksanaan anggaran tahun 2022 dapat semakin berkualitas sesuai dengan capaian dan output yang telah ditetapkan, ujar dia.
Sementara perkembangan kondisi perekonomian global maupun domestik masih belum merata dan penuh dengan ketidakpastian akibat pandemi COVID-19. Meskipun demikian, perekonomian Indonesia sudah menunjukkan kinerja yang semakin baik. Hal ini ditunjukkan dengan membaiknya beberapa indikator ekonomi seperti partumbuhan ekonomi yang pada kuartal III 2021 tumbuh positif sebesar 3,51% (yoy), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) terus menguat ke level >100 yaitu di Oktober sebesar 113,4 dan Indeks Manufaktur (PMI) kembali ekspansif ke level 57,2. Tren kinerja positif perekonomian Indonesia diproyeksikan akan terus semakin kuat di tahun 2022.(*)