Kamis, 13 Januari 2022 11:56 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
JAKARTA - Nilai tukar atau kurs rupiah diprediksi melemah di rentang Rp14.300 - Rp14.350 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis, 13 Januari 2022.
Analis keuangan Ariston Tjendra berpendapat, tekanan terhadap rupiah disebabkan adanya inflasi AS yang menunjukan kenaikan tertinggi sejak 1982.
"Data inflasi konsumen AS pada Desember 2021 dirilis sebesar 7% year on year (yoy) sesuai dengan ekspektasi pasar," ujar Ariston pada TrenAsia.com, Kamis, 13 Januari 2022.
Baca Juga :
Adanya data kenaikan inflasi AS saat ini, mendorong kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang kemungkinan dimulai pada Maret 2022.
Sementara itu, pasar kemungkinan akan menarik sebagian portofolio aset berisiko dan kemudian kembali ke aset dolar, sehingga mendukung penekanan rupiah.
Di sisi lain, adanya pembukaan kembali ekspor batu bara oleh pemerintah, dapat menahan pelemahan terhadap terkanan rupiah, karena adanya penambahan dukungan ke surplus neraca perdagangan Indonesia.
Seperti yang diketahui, sebelumnya pemerintah memberikan larangan ekspor batu bara yang menyebabkan adanya protes dari beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Filipina.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Merina pada 13 Jan 2022