Minggu, 19 Desember 2021 06:25 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
JAKARTA, WongKito.co, - Perusahaan pelat merah PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) berencana menggelar penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini telah menyiapkan langkah strategis guna persiapan pencatatan saham perdana pada kuartal III-2022.
Direktur Utama ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi menjelaskan perseroan telah menunjuk konsultan global sebagai mitra agar proses IPO memenuhi standar dunia.
"Kami sudah menggaet sekian konsultan level dunia. Pemain dunia yang biasa membantu perusahaan IPO yang kami lakukan. Supaya apa? Supaya prosesnya sesuai dengan standar dunia. Jadi world class consulting," ujar Ira dikutip Sabtu, 18 Desember 2021.
Baca Juga : BMKG Ungkap Setiap Tahun Ribuan Bencana Hidrometeorologi Terjadi di Indonesia
Ada sejumlah persiapan yang tengah dijalankan manajemen Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP), yakni persiapan internal perusahaan dan market readiness untuk melihat seberapa besar peluang pasar di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kemudian, yang sekarang sudah di Kementerian BUMN. Nanti kementerian prosedurnya akan mengeluarkan daftar dan merekomendasikan itu kepada otoritas yang berwenang agar kami diperbolehkan IPO. Itu proses sekarang di Kementerian BUMN sebagai pemegang saham," kata dia.
Sebelumnya, Direktur Keuangan ASDP Indonesia Djunia Satriawan menyebut aksi korporasi tersebut bagian dari strategi perseroan untuk mengembangkan bisnis utamanya yakni di sektor layanan penyeberangan.
Meski pandemi COVID-19 belum dipastikan akan berakhir, manajemen memastikan langkah go public perusahaan tetap dilakukan. Meski demikian, manajemen tetap mempertimbangkan kesiapan market dan kemampuan perusahaan.
Dalam skemanya, ASDP akan melepas sekitar 20%-25% saham saat melantai ke pasar modal. Angka itu berupa penghitungan sementara manajemen. "Ini masih indikatif, masih melakukan proses valuasi. Kami mengejar target pendapatan tahun ini sebesar Rp3,4 triliun hingga Rp3,5 triliun," tutur dia.
Untuk jangka panjang atau periode 2024, perusahaan pelat merah itu juga berencana meningkatkan revenue menjadi sebesar Rp5 triliun. Jumlah itu naik dari revenue 2019 yang tercatat hanya di angka Rp3,2 triliun.
Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 18 Dec 2021