Luncurkan 24 Lagu Daerah Sumsel, Kabupaten Lahat Sumbang 20 Lagu

Minggu, 25 Desember 2022 23:03 WIB

Penulis:Nila Ertina

Luncurkan 24 Lagu Daerah Sumsel, Kabupaten Lahat Sumbang 20 Lagu
Luncurkan 24 Lagu Daerah Sumsel, Kabupaten Lahat Sumbang 20 Lagu (ist)

PALEMBANG, WongKito.co - Ketika penutupan Musi Star Festival (MSF) 2022,  Sabtu, (24/12/2022) diluncurkan sebanyak 24 lagu daerah Sumatera Selatan. 20 lagu disumbang seniman Lahat dengan berbahasa daerah tersebut.

Lisa Surya Andika, Pembina dan Pengelola RBPN, menjelaskan, selain empat lagu yang ditampilkan pada penutupan di hadapan ratusan penonton dan peserta MSF 2022, ada 20 lagu berbasis Kabupaten Lahat ciptaan Ogie Maulana, yang dikemas dalam satu album, di aransemen Muhammad Ipul dengan Produser LS Andika.

“Total lagu yang diproduksi ada 24 lagu Sumsel. Semua hasil garapan RBPN Production, dan ada dua puluh lagu yang berasal dari Kabupaten Lahat,” tegas Lisa, saat ditemui di lokasi acara, Sabtu (24/12/2022).

Baca Juga:

Pada kesempatan itu, Heri Listio, Ketua Panitia MSF 2022, mengapresiasi atas minat dan animo peserta yang sangat besar. Heri menilai, even yang digelar tahun ini, merupakan gelar seni yang luar biasa, baik dari peserta, kemasan acara dan partisipasi sponsor, yang turut mendukung acara ini.

“Sangat luar biasa. Apreasiasi para wali murid, pelajar dan mahasiswa pada even kali ini sangat bagus. Saya juga sangat apresiatif atas empatik dari para sponsor, panitia yang sudah ikut menyukseskan acara ini. Ke depan, kita akan tingkatkan even serupa dengan lebih baik lagi,” ujar Heri.

Fortass Siap Mendampingi Seniman

Sementara itu, menanggapi gelar prestasi seniman musik dan lounching lagu daerah Sumsel di acara penutupan MSF 2022, Yosep Suterisno, Ketua Forum Teater Sekolah (FORTAS) Sumsel menilai, kiat kerja kreatif para seniman musik ini, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi seniman lainnya di berbagai cabang seni.

Namun demikian, hal penting yang mesti menjadi perhatian berbagai pihak, menurut jebolan Teater Leksi Palembang ini, sebuah karya seni, apapun bentuknya harus dikelola serius, sehingga karya yang timbul ke permukaan bukan sebatas kepuasan moral (batiniah) seniman, tetapi juga bisa berbuah finansial (uang).

Menurut Yosep, ada sisi penting yang harus dimaksimalkan dalam karya seni, sehingga produk seni bisa hidup dan menghidupi, baik secara kelembagaan maupun bagi seniman itu sendiri, secara ekonomi.

“Maksud saya, setelah karya seni tercipta, kita akan bertanya, karya itu mau kita apakan? Kalau sekadar puas, si pencipta dipastikan sudah puas, tapi puas secara batiniah. Sementara, puasnya batin harus beriring dengan perolehan material supaya seniman juga puas materi juga, sebagai efek dari proses kreatif seniman,” tegasnya.

Baca Juga:

Terkait dengan hal itu, Yosep menegaskan, Fortas Sumsel membuka diri seluas-luasnya untuk mendampingi secara marketing terhadap karya-karya seniman di Sumsel, dari berbagai cabang.

“Insya Allah melalui Fortas Sumsel, saya dan kawan-kawan siap akan mendampingi secara menejerial marketing, sehingga karya seni di Sumsel yang sudah diproduksi akan membuahkan hasil yang luar biasa, bisa tampil di even nasional bahkan internasional, sehingga akan memberi kepuasan, baik moral dan juga kepuasan finansial bagi para seniman,” ujarnya.(ril)