Rabu, 27 Agustus 2025 10:40 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
Editor:Redaksi Wongkito
JAKARTA, WongKito.co — Auriga Nusantara memaparkan Indonesia menghadapi hilangnya hutan alam mencapai sekitar 18 juta hektare (ha) dalam kurun waktu lebih dari tiga dekade, yakni periode 1990 hingga 2024. Berdasarkan perhitungan, besaran ini mencapai 9,4% dari keseluruhan luas daratan Indonesia (191 juta hektare).
Besaran hutan alam yang lenyap tersebut juga setara 180 juta lapangan sepak bola berstandar FIFA. Di lain sisi, perkebunan kelapa sawit mencatat ekspansi paling besar dibandingkan kategori pemanfaatan lahan lainnya selama 35 tahun terakhir.
"Fakta umum menunjukkan dari tiga dekade terakhir atau 35 tahun terakhir kita telah kehilangan 18 juta formasi hutan alam," kata Peneliti Auriga Nusantara, Dedy Sukmara, dalam acara Launching MapBiomas Landy Indonesia Koleksi 4.0, Selasa, 26 Agustus 2025.
Dedy menjelaskan, wilayah hutan alam Indonesia kini hanya tersisa sekitar 68%. Sementara bagian lainnya sebesar 26% telah mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian.
Dari perhitungan yang dibuat, kehilangan mencapai 10 juta ha bersumber dari formasi hutan alam non-gambut dan non-mangrove, yang menjadi porsi utama dari proses deforestasi di Indonesia.
Visualisasi data Mapbiomas Indonesia menampilkan rincian kehilangan formasi hutan alam yang menyusut 10,2 juta ha atau setara 10,1%. Selanjutnya, hutan rawa gambut mengalami pengurangan 7,7 juta hektare atau sekitar 42%.
Di samping itu, ekosistem mangrove mengalami penyusutan 0,2 juta ha atau sekitar 6,5%, serta area sungai dan danau yang menyusut 0,11 juta hektare atau 4,6%. "Dari jumlah tersebut (18 juta ha), 10 juta ha adalah formasi hutan non-gambut dan non-mangrove. Namun jika dilihat dari persentase, kehilangan terbesar justru terjadi pada hutan rawa gambut, yang menyusut hingga 42%," ungkap Dedy.
Lalu, seberapa masif kerusakan lingkungan tersebut? Berikut beberapa perbandingan yang dapat membantu kamu memahami betapa luasnya 18 juta hektare hutan yang hilang:
Perbandingan Umum:
Perbandingan dengan Negara:
Perbandingan dengan Pulau di Indonesia:
Perbandingan dengan Provinsi Indonesia:
Angka 18 juta hektare ini menunjukkan skala kehilangan hutan yang sangat masif, hampir setara dengan menghilangkan seluruh tutupan hijau dari sebuah negara berukuran sedang. Di sisi lain, area perkebunan sawit mengalami lonjakan yang sangat signifikan dari hanya 1 juta ha di tahun 1990 menjadi 17,5 juta ha pada tahun 2024.
Hal ini menunjukkan peningkatan mencapai 1.270%, yang menjadikan sawit sebagai kategori penggunaan lahan dengan ekspansi tercepat dan terluas di Indonesia selama tiga dekade terakhir. Setelah perkebunan sawit, kebun kayu berada di urutan kedua untuk ekspansi pemanfaatan lahan, dengan luasan yang mencapai 2,3 juta ha.
Sedangkan sektor pertambangan dan area permukiman juga memperlihatkan perkembangan yang sangat pesat, meski cakupan wilayahnya tidak seluas perkebunan sawit. Namun secara persentase, pertambahan wilayah tambang dan permukiman mencapai 989% sejak 1990.
Tulisan ini telah tayang di TrenAsia.com oleh Chrisna Charis Cara pad 27 Agustus 2025.