Ekspor
Jumat, 13 Oktober 2023 17:45 WIB
Penulis:admin
Editor:admin
Karawang, Wongkito.co - 600 ribu ton pupuk urea akan di ekspor ke sejumlah negara, di antaranya, Asia Tenggara, India dan Australia.
Hal tersebut dikatakan, Plt. Menteri Pertanian (Mentan), Arief Prasetyo Adi. Pupuk yang di ekspor merupakan kelebihan stok yang ada. Jumat, 13 Oktober 2023.
“Stoknya sekitar 600.000 ton over stock. Perhitungan ekspor silahkan nanti dalam Rakortas (Rapat Koordinasi Terbatas) bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri BUMN dan Menteri Pertanian,” kata Plt. Mentan Arief di kawasan Pabrik Pupuk Kujang Cikampek di Karawang, Jawa Barat.
Pupuk Urea di Pupuk Kujang Cikampek memiliki kelebihan stok sekitar 30 ribu ton yang disimpan di area open warehouse dan harus segera digunakan dalam waktu dekat. Harapannya dengan ekspor ini Indonesia dapat membantu memenuhi kebutuhan produksi pangan di negara-negara lain. Arief juga baru saja berkomunikasi dengan ketua rice miller di Kamboja agar mereka segera membeli pupuk urea yang dikelola oleh Pupuk Indonesia Holding Company.
Baca juga
“Saya sudah telepon langsung salah satu pengguna pupuk di Kamboja. Jadi, Pak Presiden kemarin sudah telepon PM Kamboja dan kemudian hari ini saya call lagi ketua rice miller Kamboja supaya bisa mendapat pupuk dari pupuk Kujang,” ujar Arief.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi mengungkapkan bahwa saat ini terdapat stok pupuk urea sejumlah 1,1 juta ton yang tersebar di berbagai holding company pupuk. Setelah dikurangkan dengan kebutuhan pupuk urea dalam negeri dan stok sebanyak 500 ribu ton, maka terdapat kelebihan stok sebesar 600 ribu ton.
“Kalau pupuk NPK 100 ribu ton lagi yang akan ekspor. Semua yang penting dalam negeri diingatkan oleh Pak Mentan terpenuhi,” tutur Rahmad.
Pupuk Indonesia juga telah mendistribusikan pupuk melalui ratusan kios, di mana sekitar 60% dari kios-kios tersebut menjual pupuk non-subsidi. Dari ratusan kios tersebut, enam provinsi diantaranya yaitu Aceh, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Bali, dan Sulawesi Tengah, telah terdigitalisasi.
“Perintah Mentan segera di-cover 100% kios jumlah cukup, sistem digitalisasi ada, seluruh kios harus ada stok pupuk subsidi dan non subsidi, yang dari 1.000 Pak Mentan minta ubah minta ubah jadi 26.000 kios,” tutup Rahmad.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Bintang Surya Laksana pada 13 Oct 2023
5 bulan yang lalu