Kamis, 19 Desember 2024 18:53 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memerintahkan PT Pertamina (Persero) untuk menambah penyaluran kuota liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilogram (kg) sebanyak 150.000 hingga 200.000 metrik ton. Padahal kuota LPG 3 kg sudah melebihi kuota tahun ini
Bahlil mengatakan, tambahan kuota subsidi LPG 3kg ini untuk menutupi kelebihan penyaluran sebesar 3% serta untuk menunjang kebutuhan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Sementara saat ini, penyaluran LPG bersubsidi itu telah mencapai 103% dari kuota tersebut.
“Ya kurang lebih (tambahan) sekitar 150.000-200.000 metrik ton dan barangnya udah ada, pokoknya Nataru aman tidur nyenyak,” katanya saat ditemui di Kantor BPH Migas pada Kamis, 19 Desember 2024.
Baca juga:
Kuota LPG 3 Kg APBN 2024 adalah sebesar 8,03 juta ton. Bahlil mengatakan telah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) dan Menteri BUMN terkait kelebihan kuota penyaluran tersebut. Dan memastikan hal ini tidak menambah anggaran subsidi.
Sebelumnya PT Pertamina (Persero) mencatatkan realisasi penyaluran LPG 3 Kg subsidi sudah melebihi kuota. Over kuota mencapai 3 persen dari yang ditetapkan oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Direktur PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri tak menampik, jika distribusi gas melon ini terlahir tembus 103 persen. Pada APBN 2024 penetapan kuota LPG subsidi diangka 8,03 juta metrik ton (MT).
Jebolnya kuota LPG 3 kg sebelumnya telah di prediksi oleh Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana. Dadan mengatakan, pemerintah memprediksi realisasi penyaluran LPG 3 kg tahun ini mencapai 8,121 juta MT. Alias jebol sekitar 1,13 persen dari kuota APBN Tahun 2024 sebesar 8,03 juta MT.
"Untuk realisasi PSO yang sudah dijalankan hingga Desember ini. Seperti yang saya sampaikan tadi, untuk LPG memang ada kelebihan kurang lebih 3 persen over quota," kata Simon saat konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta pada Senin, 9 Desember 2024.
Adapun, Kementerian ESDM mencatat kenaikan penyaluran LPG 3 kg selama 2019 sampai dengan 2022 berada di kisaran 4,5% setiap tahunnya. Kendati demikian, terjadi tren penurunan pada penyaluran 2022 ke 2023 ke level 3,2%.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata mengatakan meskipun telah melewati kuota yang ada, anggaran subsidi energi cukup fleksibel termasuk LPG 3 kg, BBM dan listrik. Sehingga masih ada ruang fiskal untuk anggaran subsidi meski over kuota.
"Untuk LPG subsidi Pertamina mengatakan kuotanya sudah terlampaui. Memang kita lihat di sini volumenya sudah 1,9% di atas pagu atau kuotanya ini," katanya dalam APBN KiTa Edisi Desember pada Rabu, 11 Desember 2024.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 19 Dec 2024