Kamis, 01 Desember 2022 15:04 WIB
Penulis:Nila Ertina
KAIRO - Misteri makam Ratu Mesir Kuno, Cleopatra yang hingga kini belum terpecahkan mulai menemui titik terang. Meskipun para arkeolog masih mencari dimana lokasi penguasa legendaris itu dikebumikan.
Belakangan muncul situs yang diduga menjadi jalan ke tempat peristirahatan terakhir sang perempuan penguasa Mesir.
Seorang arkeolog asal Universitas San Domingo, Kathleen Martinez yang telah mencari makan Cleopatra selama 20 tahun menemukan terowongan sepanjang 1,3 kilometer. Terowongan tersebut terletak 13 meter di bawah tanah.
Kementerian Pariwisata dan Barang-barang Antik Mesir mengumumkan penemuan terowongan kuno dan menyebutnya sebagai keajaiban teknik.
Baca Juga:
Mengutip CNN Internasional Rabu, 1 Desember 2022, selain terowongan, kunci penting dari Mesir di Zaman pemerintahan Cleopatra lain yang ditemukan meleputi koleksi besar koin yang menggambarkan Alexander Agung, Ratu Cleopatra dan Ptolemies.
"Penggalian mengungkapkan pusat keagamaan besar dengan tiga tempat suci, sebuah danau suci, lebih dari 1.500 objek, patung, potongan emas, koleksi besar koin yang menggambarkan Alexander Agung, Ratu Cleopatra dan Ptolemies," kata Martinez.
Hal yang paling menarik dari penemuan terowongan adalah jalannya menuju ke ke Laut Mediterania dan struktur yang tenggelam. Dengan menjelajahi struktur bawah air ini, Martinez yakin hal ini akan menjadi tahap selanjutnya dari pencarian makam ratu Mesir yang hilang.
"Kegigihan saya tidak bisa disamakan dengan obsesi. Saya mengagumi Cleopatra sebagai tokoh sejarah. Dia adalah korban propaganda orang Romawi, yang bertujuan untuk merusak citranya," kata Martinez.
Martinez meyakini sosok Cleopatra adalah orang yang terpelajar. Ia mengagumi sang Ratu sebagai seorang pelajarm ahli bahasa, ibu, sekaligus filsuf.
Sekilas informasi, berdasar kisah yang beredar, Cleopatra bunuh diri dengan membiarkan ular berbisa menggigitnya setelah sang suami, Mark Anthony meninggal dalam pelukannya pada 30 SM.
Momen kematian tersebut telah diabadikan dalam seni dan sastra. Namun lebih dari dua milenium kemudian, informasi mengenai dimana jenazah Cleopatra dikebumikan masih sedikit.
Berangkat dari hal tersebut dan berbeka serangkaian petunjuk, Martinez percaya bahwa makam Cleopatra mungkin terletak di Kuil Osiris di reruntuhan kota Taposiris Magna, di pantai utara Mesir, di mana Sungai Nil bertemu dengan Laut Tengah.
Menurut Martinez, Cleopatra pada masanya dianggap sebagai inkarnasi manusia dari dewi Isis. Lalu, Antony dianggap sebagai dewa Orisis, suami Isis.
Baca Juga:
Martinez percaya Cleopatra mungkin telah memilih untuk mengubur suaminya di kuil untuk mengaburkan mitos ini. Dari 20 kuil di sekitar Alexandria yang telah dia pelajari, Martinez mengatakan tidak ada tempat, struktur, atau kuil lain yang menggabungkan begitu banyak kondisi seperti kuil Taposiris Magna.
Pada tahun 2004, Martinez membawa teorinya ke Zahi Hawass, seorang arkeolog Mesir yang saat itu adalah menteri urusan barang antik Mesir. Setelah bertahun-tahun mencari, Martinez merasa dia semakin dekat dengan makam Cleopatra.
Penggalian sejauh ini mengungkapkan bahwa kuil itu didedikasikan untuk Isis yang menurut Martinez adalah tanda lain bahwa makam yang hilang terletak di dekatnya serta terowongan di bawah laut.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir, garis pantai yang ada di negara itu telah dilanda gempa bumi selama berabad-abad. Bencana alam tersebut kemudian menyebabkan sebagian dari Magna Taposiris runtuh dan tenggelam di bawah gelombang.
Di sinilah Martinez dan timnya mencari lebih lanjut. Meski demikian, masih terlalu dini untuk mengetahui ke mana arah terowongan ini.
"Jika terowongan ini benar-benar mengarah ke makam Ratu Cleopatra, itu akan menjadi penemuan terpenting abad ini," katanya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rizky C. Septania pada 01 Dec 2022