Jumat, 15 Desember 2023 23:12 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
JAKARTA - Hingga November 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan nilai impor November 2023 mencapai US$19,59 miliar Rp303,2 triliun (kurs Rp15.510 ), naik 4,89 persen dibandingkan Oktober 2023 atau naik 3,29 persen dibandingkan November 2022.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, untuk impor migas November 2023 senilai US$3,49 miliar, naik 8,79% dibandingkan Oktober 2023 dan naik 24,41% dibandingkan November 2022.
"Impor nonmigas November 2023 senilai US$16,10 miliar, naik 4,08 persen dibandingkan Oktober 2023 dan turun 0,37 persen dibandingkan November 2022," katanya dalam rilis BPS pada Jumat, 15 Desember 2023.
Baca Juga:
Lebih lanjut kata Pudji, peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar November 2023 dibandingkan Oktober 2023 adalah besi dan baja senilai US$138,7 juta atau 16,34%.
Sementara itu, penurunan terbesar adalah logam mulia dan perhiasan atau permata US$162,1 juta diangka 54,11%. Jika dilihat berdasarkan tiga negara pemasok, Tiongkok menjadi yang terbesar diangka US$56,74 miliar atau 33,31%.
Disusul Jepang US$15,20 miliar atau 8,92%, dan Thailand US$9,36 miliar diangka 5,50%. Impor nonmigas dari ASEAN US$28,43 miliar atau 16,69% dan Uni Eropa US$12,98 miliar atau 7,62%.
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–November 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal senilai US$3.188,7 juta diangka 9,74% dan barang konsumsi US$1.471,0 juta sama dengan 8,16%. Sementara itu, impor bahan baku atau penolong turun US$19.464,7 juta setara dengan 11,67%.
Sebelumnya, kinerja neraca perdagangan Indonesia pada November 2023 surplus US$2,41 miliar atau setara dengan Rp37,7 triliun (Kurs Rp15.510 per dolar AS).
Surplus neraca perdagangan tersebut ditopang oleh surplus komoditas non minyak dan gas (non migas), yang sebesar US$4,62 miliar.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 15 Dec 2023