Sabtu, 18 November 2023 21:26 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Pada Oktober 2023, volume penjualan ritel di Inggris turun secara tidak terduga menyusul keuangan konsumen yang masih terbatas. Hal ini menjadi peringatan baru bagi perekonomian negara tersebut.
Terjadi penurunan volume penjualan ritel 0,3 persen dari bulan ke bulan, menyusul penurunan 1,1 persen yang direvisi pada bulan September yang telah direvisi menjadi lebih buruk dari perkiraan awal, demikian yang diumumkan Kantor Statistik Nasional (ONS).
Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan bahwa volume penjualan akan naik 0,3 persen pada bulan Oktober. Secara keseluruhan, angka-angka tersebut sesuai dengan prospek ekonomi Inggris yang semakin gelap, dengan pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan tekanan harga yang kuat memudar secara perlahan.
Baca Juga:
Investor berpikir faktor-faktor ini akan memaksa Bank of England untuk menurunkan suku bunga tahun depan. “Pengecer menyarankan bahwa biaya hidup, berkurangnya langkah kaki, dan cuaca basah di paruh kedua bulan berkontribusi pada penurunan,” kata ONS, dikutip dari Reuters, Jumat, 17 November 2023.
Tidak termasuk bensin, volume penjualan turun 0,1 persen pada bulan tersebut. Angka-angka tersebut juga menunjukkan revisi penurunan penjualan selama kuartal ketiga. “Kami tetap berpandangan bahwa resesi musim dingin kemungkinan besar terjadi, karena suku bunga yang lebih tinggi secara bertahap membebani dan memberikan dampak pada keuangan rumah tangga dan bisnis,” kata Sandra Horsfield, ekonom dari Investec bank.
“Meskipun begitu, kami juga terus mengharapkan penurunan ini akan bersifat ringan karena moderasi inflasi seharusnya membantu mendukung daya beli ril.” Dengan margin tipis di mana Inggris berhasil menghindari kontraksi ekonomi selama kuartal ketiga, angka-angka Jumat ini menunjukkan risiko bahwa PDB masih dapat direvisi lebih rendah menjadi pembacaan negatif.
Baca Juga:
Dibandingkan dengan tahun lalu, penjualan ritel turun 2,7 persen hasil yang lebih buruk daripada perkiraan ekonom mana pun yang disurvei Reuters. Volume penjualan ritel turun ke level terendah sejak awal 2021 dan kini tidak lebih tinggi dari lima tahun lalu.
Namun, pengecer berharap periode perdagangan Natal yang krusial akan membawa masa-masa yang lebih baik.
Terlepas dari data ekonomi dan survei konsumen yang suram baru-baru ini, pengecer besar termasuk Tesco (TSCO.L), Sainsbury's (SBRY.L), Next (NXT.L), Primark (ABF.L) dan Marks & Spencer (MKS.L) telah tetap optimis mengenai prospek mereka menjelang Natal.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 18 Nov 2023