Jumat, 29 September 2023 18:43 WIB
Penulis:Susilawati
JAKARTA - Pemkot Medan memulai pembangunan Underpass Jalan HM Yamin (simpang jalan Jawa-jalan Gaharu), yang terletak di Kecamatan Medan Timur. Wali Kota Medan Bobby Nasution telah melakukan groundbreaking pada Kamis 28 September 2023.
Ini merupakan underpass pertama di Medan yang dibiayai menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Total biaya pembangunan underpass ini mencapai Rp170.653.456.600, dengan panjang 426 meter dan lebar 10 meter, termasuk terowongan sepanjang 26 meter.
Proyek pembangunan underpass ini akan dilaksanakan dalam beberapa tahap dan diharapkan selesai dalam waktu 15 bulan. Underpass Jalan HM Yamin ini akan dilengkapi fasilitas pendukung, seperti rumah genset, pompa, dan reservoir untuk menampung aliran air hujan dan mencegah terjadinya genangan air. Selain itu, di sisi underpass juga akan dibangun jalur pedestrian.
Baca juga:
Dilansir dari laman Pemkot Medan, Jumat 29 September 2023, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyampaikan pembangunan underpass di Jalan HM Yamin adalah upaya Pemkot untuk meningkatkan kapasitas jalan.
“Alhamdulillah semua pekerjaan pembangunan infrastruktur yang ditujukan untuk masyarakat kota Medan didukung penuh stakeholder. Sebab, diketahui banyak utilitas yang harus dipindahkan ataupun digeser, tentunya menyebabkan beberapa gangguan dalam pembangunan,” jelas Bobby.
Menurut Bobby Nasution, pembangunan underpass ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Medan. Fungsinya untuk mengurangi kemacetan dan kelambatan arus lalu lintas di wilayah tersebut. Selain itu, proyek ini juga berdampak positif pada sektor ekonomi.
“Dari jumlah penduduk kota Medan, terdapat 4,7 juta lebih perjalanan internal dan juga perjalanan komuter yang berlangsung, sehingga diperlukan penataan lalu lintas. Oleh sebab itu, dari total u Kota Medan yang mencapai Rp7 triliun, kita lakukan pembangunan yang bisa dirasakan masyarakat,” jelas menantu Presiden Joko Widodo ini.
Bobby Nasution tak menampik ada tudingan masyarakat yang menilai Pemkot banyak melakukan pembangunan untuk memeroleh manfaat pribadi. Dia membantah tudingan itu dan menyebut APBD Medan senilai Rp7 triliun memang harus diwujudkan untuk pembangunan. .
“Justru jika APBD Kota Medan Rp7 triliun lebih tidak ada yang dibangun ataupun hanya membangun untuk kepentingan pemerintahan, itu yang harus dipertanyakan uangnya kemana? Tentunya, apa yang dilakukan Pemkot Medan ini untuk kepentingan masyarakat,” terang Bobby.
Pihaknya meminta dukungan serta doa dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk ulama dan tokoh agama, agar proses pembangunan underpass pertama yang sepenuhnya dibiayai oleh APBD Kota Medan dapat berjalan dengan baik dan mencapai hasil optimal, sehingga manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat.
Selama proses pembangunan underpass, Bobby mengakui kemungkinan akan ada gangguan dalam lalu lintas. Namun, Pemkot Medan telah berkoordinasi dengan Satlantas Polrestabes Medan untuk mengatasi masalah ini.
“Pasti semua pekerjaan ada efek dan imbasnya. Tentunya, Dishub kita sudah berkoordinasi dengan Satlantas untuk melakukan pengalihan arus. Namun demikian, jika selama pengerjaannya jalan ini masih bisa digunakan akan terus dibuka,” pungkasnya.
Kadis SDABMBK Topan Obaja Putra Ginting dalam laporannya menjelaskan, pembangunan underpass ini bertujuan untuk mengatasi kepadatan arus lalu lintas di wilayah tersebut, terutama dalam menghadapi perubahan arus lalu lintas di kota lama Kesawan.
Sehingga, diperlukan pembangunan perlintasan tidak sebidang ini. Dengan adanya underpass ini, kota Medan nantinya memiliki 2 underpass, yang satunya berada di kawasan Titi Kuning, Medan Johor.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 29 Sep 2023