Pentas Wayang Kulit Gedhog Lakon 'Sayembara Pandansurat' Rayakan 131 Tahun Museum Radya Pustaka

Kamis, 28 Oktober 2021 16:41 WIB

Penulis:Nila Ertina

Editor:Nila Ertina

Wayang Kulit Gedhog
Rayakan HUT ke-131 Museum Radyapustaka Wayang Kulit Gedhog (Ist/Soloaja.com)

SOLO, WongKito.co - UPT Museum Radyapustaka, Dinas Kebudayaan Kota Solo menyelenggarakan Pentas Seni Wayang Kulit Gedhog dalam rangka merayakan, hari jadi ke-131 museum tersebut.

"Pentas Seni Wayang Kulit Gedhog merupakan Event Tahunan Hari Jadi Museum Radyapustaka yang melibatkan dalang/seniman Kota Surakarta. Tahun ini menyajikan Lakon “Sayembara Pandansurat“," kata Kepala UPT Museum Radyapustaka, Lutfhi Khamid SS, dalam siaran pers yang diterima WongKito.co, Kamis (28/10/2021).

Dia menjelaskan Wayang Kulit Gedhog merupakan pertunjukan wayang kulit yang sudah langka. Meskipun, sebelumnya sudah menjadi hiburan masyarakat sejak dahulu dan sering di pentaskan di berbagai acara.

"Wayang Gedhog atau Wayang Panji adalah wayang yang memakai cerita dari serat Panji. Wayang ini mungkin telah ada sejak zaman Majapahit. Bentuk wayangnya hampir sama dengan wayang purwa. Yang khas, tokoh-tokoh kesatria selalu memakai tekes dan rapekan. Untuk tokoh rajanya memakai garuda mungkur dan gelung keling," ujar dia.

Pentas Wayang Kulit Gedhog, tambah dia disiarkan secara live dan virtual sehingga dapat menjangkau para pecinta seni wayang baik lokal, nasional maupun international.

Keanekaragaman seni budaya yang di Kota Surakarta merupakan kekayaan yang menjadi unsur pendukung Kota Surakarta sebagai Kota Budaya, bahkan telah menjadi komoditas yang memberikan manfaat ekonomi dan pengembangan kreativitas bagi berbagai unsur masyarakat kota.

Ketua Panitia rangkaian HUT ke-131 Museum Radyapustaka, Bristian Agus Ariyanto menambahkan kegiatan tersebut juga diisi dengan  ziarah ke Makam Pendiri Museum Radyapustaka yang ada di Imogiri Jogjakarta.

"Pertunjukan budaya pegelaran wayang kulit Gedhog yang sudah langka ini kita angkat kembali untuk lebih dikenalkannya pertunjukan traditional kepada generasi muda dan masyarakat umum," cakap Bristian.

Merujuk pada ragam potensi seni budaya di Kota Surakarta, UPT Museum Dinas Kebudayaan memandang perlu dan pentingnya penyelenggaraan kegiatan yang berpihak pada ragam kearifan lokal dan dapat menjadi wadah apresiasi bagi tidak hanya pelaku maupun penikmat seni budaya melainkan pada segenap lapisan warga masyarakat kota. (*)