Kamis, 25 November 2021 11:33 WIB
Penulis:Redaksi Wongkito
PALEMBANG, WongKito.co, - Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan di tengah pandemi Covid-19 terus tumbuh dan membaik, serta telah memasuki zona pertumbuhan positif selama 2 triwulan terakhir.
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan di triwulan III 2021 tumbuh positif sebesar 3,93% (yoy) dan triwulan II 2021 sebesar 5,71% (yoy). Angka tersebut membaik dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2021 yang terkontraksi sebesar -0,40% (yoy). Berdasarkan perkembangan ekonomi saat ini dan berbagai indikator makroekonomi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan memprakirakan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan secara keseluruhan pada tahun 2021 ini akan membaik dalam rentang 2,66%-3,56%.
“Peningkatan diperkirakan terjadi pada seluruh komponen pengeluaran dan lapangan usaha di Sumatera Selatan. Selain karena meningkatnya permintaan global, pemulihan ekonomi ini didukung oleh vaksinasi yang terus dilakukan secara masif dan memperbaiki kepercayaan diri masyarakat dalam beraktivitas ekonomi’’, kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Hari Widodo, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2021 yang digelar secara hibrida (daring dan luring) pada Rabu (24/11) dengan tema “Bangkit dan Optimis: Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi” ini, diawali dengan mengikuti bersama kegiatan PTBI nasional di Jakarta yang dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Dalam sambutannya, Presiden RI, Joko Widodo, menyampaikan apresiasi atas sinergi dan komunikasi yang terjalin intens dan baik di antara jajaran otoritas, baik antara Bank Indonesia, OJK, LPS, dan Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan. Hal ini menjadi kunci dalam mengelola dampak varian delta Covid-19 terhadap perekonomian nasional di 2021, sehingga setiap permasalahan kecil dapat terselesaikan. Selanjutnya Gubernur Bank Indonesia dalam paparannya memprakirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 akan mencapai 4,7-5,5%, meningkat dari 3,2-4,0% pada tahun 2021. Perbaikan tersebut didorong oleh berlanjutnya perbaikan ekonomi global yang berdampak pada kinerja ekspor yang tetap kuat, serta meningkatnya permintaan domestik dari kenaikan konsumsi dan investasi. Hal ini didukung vaksinasi, pembukaan sektor ekonomi, dan stimulus kebijakan. Sinergi kebijakan yang erat dan kinerja perekonomian tahun 2021 menjadi modal untuk makin bangkit dan optimis akan pemulihan ekonomi Indonesia yang lebih baik pada tahun 2022.
Sementara Gubernur Sumatera Selatan, H Herman Deru, mengatakan, pada forum PTBI menyampaikan pentingnya sinergi dan koordinasi antarstakeholders dalam mendukung pemulihan ekonomi di Sumatera Selatan. Pada kesempatan tersebut, beliau mengapresiasi kinerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan melalui berbagai programnya yang secara aktif bersinergi dalam mendukung pemulihan ekonomi. Pemulihan ekonomi tidak hanya terkait dengan bidang finansial atau pelaku ekonomi saja, namun juga dari aspek lainnya, misalnya dukungan infrastruktur digital. Selanjutnya, beliau meminta agar seluruh jajarannya berperan aktif bersinergi dalam pemulihan ekonomi. Selain itu disampaikan juga mengenai pertumbuhan ekonomi yang harus linier dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui penentuan prioritas dan strategi pembangunan yang tepat sasaran.
Dari sisi perkembangan harga, inflasi Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan III 2021 tercatat sebesar 1,84% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,24% (yoy). Inflasi terutama bersumber dari kelompok makanan minuman dan tembakau seiring membaiknya permintaan masyarakat dan juga kenaikan cukai tembakau. Inflasi dijaga dalam rentang sasaran 3,0±1% melalui kerja sama yang solid dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan. Proyeksi inflasi Sumatera Selatan untuk tahun 2021 diperkirakan meningkat, namun masih berada pada kisaran target inflasi nasional.
Perbaikan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan diperkirakan akan terus berlanjut di tahun 2022. Terbentuknya herd immunity serta peningkatan kinerja ekspor akan mendorong laju pertumbuhan di tahun 2022. Beberapa rekomendasi yang dapat diimplementasikan dalam pengembangan ekonomi ke depan adalah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, mendorong percepatan stimulus fiskal, dan belanja pemerintah kemudian mendorong hilirisasi komoditas unggulan, menggali sumber pertumbuhan ekonomi baru, antara lain melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta ekonomi kreatif dan mendorong digitalisasi ekonomi, serta mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah, serta mulai menerapkan green economy secara berkelanjutan.
Dalam kesempatan PTBI ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan juga memberikan penghargaan Bank Indonesia Award tahun 2021 kepada 59 stakeholders sebagai apresiasi dalam dukungan pelaksanaan tugas Bank Indonesia. Penghargaan ini juga merefleksikan sinergi antara Bank Indonesia dan stakeholders dalam mempercepat pemulihan ekonomi daerah.
PTBI merupakan kegiatan yang diselenggarakan secara rutin setiap akhir tahun untuk menyampaikan pandangan Bank Indonesia mengenai perekonomian terkini, tantangan dan prospek kedepan, dan arah kebijakan Bank Indonesia sebagai bagian dari akuntabilitas publik, serta memperoleh arahan dari Presiden RI maupun Kepala Daerah. PTBI 2021 dihadiri oleh Kepala Daerah, pimpinan Forkompimda, para pimpinan instansi vertikal, akademisi, serta berbagai pelaku usaha di wilayah Sumatera Selatan. (Usi)