Palembang
Senin, 10 Januari 2022 07:37 WIB
Penulis:Nila Ertina
JAKARTA - Peternak mengungkapkan alasan mengapa hingga kini harga telur masih tinggi. Harga pakan yang mahal menjadi alasan melejitnya harga bahan makanan sumber protein hewani tersebut.
"Sampai saat ini, stok telur cenderung melimpah sehingga aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Presiden Peternak Layer Nasional (PLN), Ki Musbar Mesdi mengutip Kontan.co.id, Minggu (9/1).
Menurut dia, harga jagung yang menjadi sumber utama pakan ayam mencapai Rp6.800 hingga Rp7.000 per kilogram (kg).
Akibat tingginya harga pakan tersebut, tambah dia berpengaruh pada meningkatnya modal yang mesti disiapkan peternak.
Baca juga:
Dia menjelaskan titik balik modal bagi peternak sebesar Rp24.500 per kg. Namun, kondisi harga di peternak saat ini masih di bawah harga tersebut.
"Sejak 28 Desember berada jauh dari harga on farm, harga ril saat ini Rp21.000 hingga Rp22.500 per kg," terang Musbar.
Sementara harga telur di Palembang sempat mencapai Rp32 ribu per kilogram. Saat ini, kembali turun dengan harga jual ke konsumen Rp25 ribu per kg.
"Sejak beberapa hari ini harga telur Rp25 ribu per kg, hanya saja belum stabil," kata Bela pemilik toko kelontong di Palembang.
Dia mengungkapkan harga telur yang tinggi sangat berpengaruh pada penjualan.
"Pembeli biasanya membatalkan rencana makan telur kalau harga mahal. Meskipun distributor telur tetap menyediakan dengan jumlah yang cukup setiap hari," ujar dia.(ert)