PLN Siap Pangkas Utang Rp5 Triliun Per Tahun, Disentil Menteri BUMN

Jumat, 19 Agustus 2022 15:35 WIB

Penulis:Susilawati

Ilustrasi PLN - Panji 3.jpg
PLN Pede Berhasil Pangkas Utang Jadi Rp417 Triliun pada Juni 2022 (trenasia.com)

JAKARTA - PT PLN (Persero) bertekad menurunkan liabilitas atau utang sebesar Rp5 triliun per tahun. Langkah ini ditempuh usai perusahaan pelat merah tersebut diberi arahan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan perseroan berhasil menurunkan utang dari Rp451 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp417 triliun pada Juni 2022. 

Capaian ini merupakan hasil upaya efisiensi dan transformasi bisnis yang dilakukan PLN, sesuai dengan arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Baca Juga :

"Pak Erick sudah memberi arahan ke PLN untuk efisiensi dan inovasi. Oleh karena itu, kita pertama harus mengurangi cost. Kita lakukan transformasi digital, kita bongkar bisnis proses kita. Kita sederhanakan agar kita bisa lebih cepat," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis dikutip Jumat, 19 Agustus 2022.

Darmawan menambahkan, dengan kondisi efisiensi dan optimalisasi capital expenditure (capex), PLN mampu memitigasi faktor eksternal yang berdampak pada keuangan PLN. Tak ketinggalan langkah efisiensi ini menjadi cara PLN untuk menghadapi segala tantangan termasuk penurunan demand.

Selain itu PLN juga melakukan langkah untuk mendorong pertumbuhan permintaan atas listrik. Salah satunya melalui program seperti Electrifying Agriculture, Electrifying Marine maupun Electrifying Lifestyle.

Dengan gencar mendorong masifnya penggunaan kendaraan listrik dengan terus melakukan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Menurut Darmawan, hingga Juli 2022 sudah ada 142 unit SPKLU yang tersebar di 109 lokasi seluruh Indonesia. Dari sisi penggunaan listrik rumah tangga, PLN juga mendorong masyarakat untuk menggunakan kompor induksi sebagai pengganti kompor LPG.

Berdasarkan data PLN, tercatat konversi kompor berbahan bakar LPG ke kompor induksi sudah dilakukan oleh 2.000 keluarga penerima manfaat (KPM) pada sebaran wilayah di Surakarta, Jawa Tengah dan Denpasar, Bali.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 19 Aug 2022